Pasar Kripto Mulai Balik Arah, Banyak Sinyal Bikin Deg-degan

Pasar kripto belakangan ini bergerak liar, dengan kabar baik dan buruk datang silih berganti.

Namun, pekan ini tampaknya memberikan sedikit angin segar. Lark Davis, analis kripto yang aktif di YouTube, membahas bagaimana sejumlah indikator menunjukkan potensi pemulihan besar, terutama dari sisi makroekonomi, kebijakan tarif dan sinyal teknikal Bitcoin.

Salah satu faktor pemicu optimisme datang dari pergerakan indeks global M2 yang kembali naik. Likuiditas global menjadi perhatian karena bisa menjadi “ombak besar” yang mengangkat seluruh pasar.

Dalam videonya, Davis menyebut bahwa likuiditas adalah pasang naik yang mengangkat semua perahu. Dengan kata lain, ketika uang mengalir kembali ke pasar, aset kripto bisa ikut melonjak.

Ketegangan Dagang dan Tarik Ulur Kebijakan

Di sisi lain, ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok kembali jadi sorotan. Presiden AS sempat mengumumkan pengecualian tarif untuk produk elektronik seperti smartphone dan chip, namun kemudian mengklarifikasi bahwa tarif tersebut hanya dipindahkan ke kategori lain, bukan dihapus.

Meski begitu, beberapa negara dikabarkan tengah dalam proses finalisasi perjanjian dagang baru dengan AS, yang dapat membawa angin segar untuk pasar global.

“Sebanyak 130 negara sedang negosiasi kesepakatan dagang dengan AS. Kita bisa melihat berita bagus bergulir sebentar lagi,” ujar Davis.

Pemulihan Teknis Bitcoin dan Sentimen Pasar Kripto

Di tengah ketidakpastian, grafik Bitcoin menunjukkan potensi pemulihan. Harga nyaris menembus tren menurun jangka panjang dan beberapa indikator teknikal penting seperti MACD dan EMA harian menunjukkan momentum positif. Namun, Davis mengingatkan bahwa semua ini belum pasti.

“Kita selalu hanya beberapa tweet dari kekacauan total,” ujarnya.

Sentimen bullish juga terlihat dari wacana stimulus fiskal baru dan potensi pemangkasan suku bunga. Ditambah lagi, bank-bank besar seperti JP Morgan mulai mengusulkan pelonggaran kebijakan agar bank bisa membeli lebih banyak obligasi, yang berarti lebih banyak likuiditas ke pasar.

Altcoin Mulai Menggeliat, Tapi Tidak Merata

Sementara itu, sejumlah altcoin mulai menunjukkan tanda pemulihan, meski belum konsisten. Solana, misalnya, tampil lebih kuat dibanding Ethereum dalam hal teknikal.

Sentimen terhadap Ethereum dianggap masih “lesu,” bahkan oleh Davis yang mengaku dulunya sangat bullish terhadap ETH. Beberapa aset lain seperti Aptos, Avalanche, hingga Chainlink mulai naik di atas EMA 20-hari, sinyal awal tren naik jangka pendek.

Namun demikian, pasar masih dibayangi ketakutan. Davis menjelaskan bahwa banyak orang masih meragukan apakah benar siklus bull market bisa terjadi lagi. Tapi justru keraguan itu sering jadi bahan bakar pergerakan pasar.

“Pasar dalam kondisi penyangkalan sering kali justru jadi titik awal kenaikan,” ujarnya.

Kejatuhan MANTRA dan Risiko RWA

Di sisi lain, MANTRA, salah satu proyek berbasis aset dunia nyata (RWA), mengalami penurunan harga yang sangat tajam. Banyak yang berspekulasi bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh aksi jual besar dari whale atau investor ventura.

“Saya tidak punya semua datanya saat ini, tapi itu grafik yang gila,” ungkap Davis.

Meski ada kabar kerja sama besar dengan pengembang properti DACK di Uni Emirat Arab, kejatuhan harga tetap menimbulkan tanda tanya besar soal keberlanjutan proyek ini.

Namun, ia juga menyinggung bahwa kejadian semacam ini pernah dialami proyek besar lain seperti Polygon di masa lalu, yang kemudian bangkit. Hanya saja, ia mengingatkan bahwa tidak semua proyek punya jalan kembali yang sama. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait