Pasar Kripto Turun Tajam, Peluang atau Bencana?

Dalam beberapa hari terakhir, pasar kripto mengalami penurunan yang signifikan, dengan total likuidasi mencapai lebih dari US$600 juta. Penurunan ini memunculkan kekhawatiran di kalangan investor altcoin. Namun, sejumlah analis menilai bahwa situasi ini dapat menjadi peluang dalam jangka panjang.

Tekanan pada Bitcoin dan Mayoritas Pasar Kripto

Harga Bitcoin turun drastis ke bawah US$95.000, yang bahkan sempat mendekati level US$90.000. Menurut analis Cody dari Altcoin Buzz, skenario terburuk dapat membawa harga Bitcoin menuju US$85.000 atau lebih rendah.

“Jika level ini tembus, kita bisa melihat penurunan hingga US$73.000,” ujarnya.

Cody juga menambahkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh data ekonomi AS yang lebih baik dari ekspektasi, yang mendorong kenaikan imbal hasil obligasi.

Namun, analis lainnya, Bob Lucas, menyatakan bahwa ini adalah bagian dari siklus 60 hari Bitcoin.

“Ini baru hari kedelapan dalam siklus, dan terlalu dini untuk menyimpulkan adanya kelemahan jangka panjang,” jelas Lucas.

Ia pun menambahkan bahwa koreksi seperti ini penting untuk stabilitas pasar dalam jangka panjang.

Altcoin: Risiko atau Peluang?

Sementara Bitcoin mengalami tekanan, beberapa altcoin menunjukkan tanda-tanda ketahanan. Ripple (XRP) misalnya, menurut analis Altcoin Buzz, masih bertahan di atas level kunci meskipun pasar sedang tertekan.

“Jika Bitcoin berbalik arah, XRP bisa menjadi salah satu aset yang naik lebih cepat dari pasar lainnya,” jelas Cody.

Solana juga menarik perhatian, terutama karena potensinya untuk mendapatkan persetujuan ETF tahun ini. Andrew Kang, seorang analis terkemuka, mengatakan bahwa Solana masih undervalued, dengan volume transaksi lebih tinggi daripada Ethereum dan Base yang digabungkan.

Namun, ia juga mengingatkan tentang tekanan yang mungkin terjadi akibat unlock token sebesar US$3 miliar pada Maret 2025.

Stabilitas di Tengah Ketidakpastian

Dalam wawancara terbaru, Presiden Ripple, Monica Long, menyatakan bahwa permintaan stablecoin terus meningkat.

Stablecoin seperti RLUSD akan memainkan peran penting sebagai aset utama dalam perdagangan dan solusi pembayaran,” ujarnya.

Long juga optimis tentang pertumbuhan bisnis Ripple yang telah meningkat dua kali lipat tahun lalu.

Di sisi lain, proyek seperti Render dan Sonic juga menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Render, misalnya, memanfaatkan teknologi GPU untuk memenuhi kebutuhan kecerdasan buatan (AI) yang terus meningkat.

“Render adalah Nvidia-nya dunia kripto,” ungkap analis dari Altcoin Buzz.

Meskipun pasar kripto mengalami tekanan dalam jangka pendek, banyak analis menilai ini adalah fase konsolidasi yang sehat.

“Jangan panik, ini adalah waktu yang tepat untuk mengakumulasi altcoin yang memiliki fundamental kuat,” ujar Cody.

Dengan siklus Bitcoin yang diperkirakan mencapai puncaknya pada April tahun depan, investor disarankan untuk tetap waspada dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar.

Sebagai penutup, Senator AS Cynthia Lumis memberikan perspektif menarik tentang adopsi Bitcoin.

“Bagaimana jika AS mulai membeli Bitcoin, dan itu membuat Tiongkok serta Rusia ikut membeli? Kita bisa melihat ‘perlombaan senjata’ baru, [namun] bukan untuk senjata, melainkan Bitcoin,” ujarnya.

Dalam situasi pasar yang bergejolak, pendekatan yang hati-hati dan strategi jangka panjang tetap menjadi kunci keberhasilan dalam investasi kripto. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait