Pasar RWA kembali jadi sorotan setelah Ondo Finance dan Pantera Capital menggelontorkan dana sebesar US$250 juta (sekitar Rp4,07 triliun). Investasi ini bertujuan menjembatani keuangan tradisional dan kripto melalui saham ekuitas dan token proyek berbasis blockchain.
Dana tersebut difokuskan untuk mentransformasikan sekuritas konvensional—seperti saham, obligasi, dan ETF—ke bentuk aset on-chain. Dikutip dari laporan Axios pada (3/7), langkah ini mendorong akses 24/7 terhadap instrumen keuangan yang sebelumnya hanya tersedia pada jam pasar terbatas.
Ondo Finance sendiri sudah membangun platform on-chain yang memberi akses ke sekuritas AS. Suntikan modal ini akan mempercepat ekspansi, seiring meningkatnya minat terhadap pasar RWA.
Pergeseran Paradigma Investasi: Dari Broker ke Blockchain
Tokenisasi RWA menawarkan keunggulan utama: akses 24/7. Jika sebelumnya investor hanya dapat bertransaksi pada jam pasar tradisional, kini semua bisa dilakukan kapan saja melalui teknologi blockchain. Inilah yang mendorong Ondo memperluas ekspansinya di sektor ini.
“Yang kami pertanyakan adalah, kenapa seseorang masih menyimpan asetnya di akun broker, padahal bisa memindahkannya ke on-chain?” ujar Ian De Bode, Kepala Strategi Ondo Finance.
Ondo Finance Ajak SEC Berdiskusi Terkait Tokenisasi Saham AS
Dengan pendekatan ini, Ondo dan Pantera Capital berharap dapat mendorong adopsi aset dunia nyata secara lebih luas melalui jaringan blockchain. Model investasi on-chain dinilai mampu mengatasi keterbatasan sistem keuangan lama yang cenderung tertutup dan terbatas.
Tren serupa terlihat di platform lain. Robinhood, misalnya, menawarkan derivatif mirip saham OpenAI dan SpaceX di Uni Eropa. Namun, inovasi ini dikritik karena tak mencerminkan kepemilikan nyata, hingga OpenAI menjaga jarak dari proyek tersebut.
Persaingan Tokenisasi RWA Kian Sengit
Tidak hanya Ondo dan Robinhood, sejumlah pemain lain seperti Injective, Plume Network, Republic, dan Backed juga berlomba mengembangkan infrastruktur untuk perdagangan tokenisasi RWA secara on-chain.
Bursa kripto besar seperti Coinbase dan Kraken pun menunjukkan ketertarikan serupa, dengan rencana menghadirkan tokenisasi RWA yang merepresentasikan saham perusahaan besar seperti Tesla dan Apple untuk investor ritel.
Arus modal yang terus mengalir deras ke sektor ini membuat batas antara keuangan tradisional dan digital semakin kabur. Dunia kini bergerak menuju era di mana semua jenis aset dapat diperdagangkan 24/7 dari mana saja.
Laporan sebelumnya bahkan memproyeksikan nilai pasar RWA dapat melonjak hingga lebih dari Rp302 kuadriliun dalam beberapa tahun ke depan—angka yang menunjukkan bahwa potensi sektor ini masih sangat besar dan jauh dari titik jenuh.
Dengan adopsi yang semakin meluas dan dukungan dari institusi besar, tokenisasi RWA berpotensi menjadi fondasi baru dalam ekosistem keuangan. Transformasi ini bukan sekadar tren, melainkan lompatan besar menuju sistem yang lebih terbuka, efisien, dan inklusif. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.