Pasokan Bitcoin yang Cuan Tembus 92 Persen, Apa Selanjutnya?

Banner IUX

Data terbaru dari platform analitik on-chain CryptoQuant mencatat bahwa persentase pasokan Bitcoin yang berada dalam kondisi cuan mencapai 92 persen, menembus zona historis yang selama ini dianggap sebagai penanda kuat fase bullish.

Menurut analis on-chain Crypto Avails, capaian ini menunjukkan mayoritas investor saat ini sedang berada pada posisi untung dan pasar tengah berada di rute untuk melesat.

“Pada 92 persen, pasar jelas dalam mode bullish,” ujar Crypto Avails.

Pasokan Bitcoin yang Cuan Kian Merekah, Sinyal Bullish Semakin Nyata

Berdasarkan catatan historis, setiap kali Percent Supply in Profit atau PSiP Bitcoin menembus di atas 90 persen, pasar biasanya memasuki periode kenaikan harga yang lebih kuat.

Sebaliknya, ketika angka tersebut turun kembali ke bawah ambang 90 persen, pasar sering kali mengalami koreksi, sementara dasar bear market umumnya terbentuk ketika kurang dari 45 persen pasokan berada dalam kondisi cuan.

Rata-rata jangka panjang metrik ini tercatat di kisaran 75 persen. Dengan demikian, posisi 92 persen saat ini jauh di atas normal, sekaligus mencerminkan distribusi keuntungan yang luas di kalangan pemegang Bitcoin.

BACA JUGA:  Metrik On-Chain Isyaratkan Tren Bullish Bitcoin Baru Dimulai

Kondisi ini memberi sinyal bahwa tren bullish sedang menguat, meski juga berpotensi memicu aksi ambil untung dari sebagian investor yang ingin merealisasikan keuntungannya.

Metrik Percent Supply in Profit dihitung dengan membandingkan harga saat terakhir setiap unit Bitcoin berpindah tangan di blockchain dengan harga pasar saat ini.

Jika harga pasar lebih tinggi, unit tersebut dikategorikan sebagai “in profit.” Persentase keseluruhan kemudian mencerminkan seberapa besar bagian dari suplai beredar yang saat ini berada dalam posisi menguntungkan.

Dampak terhadap Pasar dan Investor

Capaian 92 persen ini menandakan sembilan dari sepuluh Bitcoin yang beredar saat ini memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Menurut analisis, kondisi ini memiliki dua sisi dampak.

Di satu sisi, distribusi profit yang luas dapat meningkatkan kepercayaan diri investor, memperkuat optimisme pasar, dan menjaga momentum bullish tetap hidup. Di sisi lain, tingginya angka keuntungan juga bisa memicu sebagian pemegang aset melakukan aksi jual untuk merealisasikan keuntungan, yang berpotensi menimbulkan koreksi jangka pendek.

BACA JUGA:  Uni Eropa Diminta Tegas Soal Stablecoin, Bank Italia Angkat Suara

Namun, Crypto Avails menilai kondisi ini masih positif bagi pasar. Tingkat cuan yang tinggi dinilai mampu menjaga gairah investor sekaligus mendorong keberlanjutan tren kenaikan harga.

Secara historis, fase bullish Bitcoin cenderung bertahan selama PSiP tetap di atas 90 persen. Koreksi baru biasanya terjadi ketika angka ini menurun kembali, terutama jika dibarengi dengan tekanan eksternal seperti gejolak makroekonomi global atau penurunan likuiditas di pasar kripto.

Sejumlah analis juga menegaskan bahwa meskipun angka 92 persen memberi sinyal kuat tren bullish, indikator ini bukanlah alat presisi untuk menentukan titik masuk atau keluar pasar. Metrik tersebut lebih berfungsi sebagai penanda sentimen pasar, apakah sedang berada pada fase bull atau bear.

Untuk memastikan arah tren, investor disarankan mengombinasikan data PSiP dengan indikator on-chain lain seperti SOPR (Spent Output Profit Ratio), MVRV (Market Value to Realized Value), serta data dari pasar derivatif seperti funding rate dan open interest.

Dalam konteks lebih luas, pencapaian 92 persen Percent Supply in Profit ini menambah keyakinan bahwa Bitcoin masih berada di jalur penguatan.

BACA JUGA:  Cadangan Bitcoin Negara: Solusi Strategis atau Bom Waktu?

Meski demikian, potensi koreksi tetap perlu diwaspadai, terutama jika angka tersebut kembali menurun di bawah 90 persen.

Hingga saat ini, tren optimisme investor tetap tinggi, menegaskan posisi Bitcoin sebagai aset kripto utama yang terus menarik perhatian baik dari investor ritel maupun institusi. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait