Seorang Eksekutif di BNY Mellon melihat bahwa pasar crypto pada akhirnya akan tetap bertahan dan berkembang.
Pasar crypto saat ini masih berada dalam bayang-bayang crypto winter yang menghantam kapitalisasi total pasar sejak November 2021 dan di sepanjang tahun 2022.
Skeptisme investor mulai terbentuk, terlihat dari banyaknya aksi jual, yang bahkan menghantam harga Bitcoin (BTC) hingga jatuh lebih dari 70 persen dari ATH-nya.
Sentimen buruk dari runtuhnya FTX dan ekosistem Terra LUNA menjadi tambahan yang menyusutkan kepercayaan investor terhadap industri.
Crypto Akan Bertahan dan Bangkit
Berdasarkan laporan Cointelegraph, Pimpinan Divisi Aset Digital di BNY Mellon Michael Demissie percaya bahwa minat investor institusi tak akan padam meski pasar crypto saat ini sedang jatuh.
Dalam sebuah Konferensi, Demissie mengatakan bahwa investor institusi masih memegang minat yang kuat terhadap crypto, terlepas dari kondisinya saat ini.
Bahkan, dalam survei yang dilakukan oleh BNY Mellon pada Oktober 2022 menemukan bahwa 91 persen institusi yang berpartisipasi masih tertarik pada aset crypto.
Survei yang diikuti oleh 271 investor institusi tersebut juga menemukan bahwa, ada 86 persen institusi yang memilih strategi buy and hold pada aset digital. Ini adalah tanda bahwa mereka melihat crypto sebagai aset investasi jangka panjang, bukan sebuah tindakan spekulatif semata.
Bank raksasa asal AS tersebut melihat bahwa ada pertumbuhan konsisten dari adopsi kripto dan aset digital lainnya di tengah crypto winter.
“Kita benar-benar membutuhkan peraturan dan aturan yang jelas untuk jalan. Kita membutuhkan pelaku yang bertanggung jawab yang dapat menawarkan layanan andal yang sesuai dengan kepercayaan investor,” ujar Demissie.
Bulan ini, BNY Mellon telah mengumumkan kemitraan mereka dengan Chainalysis untuk membantu pelacakan dan analisis produk investasi terkait kripto.
Selain itu pada awal bulan ini, BNY Mellon telah menunjuk CEO baru untuk divisi aset digitalnya, Caroline Butler. CEO baru diharapkan mampu membantu mendorong gelombang adopsi berikutnya untuk para kliennya.
Dan pada Oktober 2022 lalu, bank raksasa tersebut telah meluncurkan platform kustodian aset digital untuk para klien institusi. Ini memberikan eksposur untuk klien berinvestasi ke aset kripto utama, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). [st]