Pejabat Rusia Yakin Dominasi Dolar AS Akan Berkurang

Dominasi dolar AS kian terancam saat BRICS semakin siap untuk menghadirkan mata uang alternatif untuk perdagangan internasional.

Bitcoin News melaporkan, Ketua Komite Duma Negara Rusia di Pasar Keuangan Anatoly Aksakov telah membahas soal mata uang BRICS dan tren dedolarisasi di pusar pers Koran Parlemen terbitan Majelis Federal Federasi Rusia.

Dominasi Dolar AS Akan Berkurang 

Upaya dedolarisasi untuk mengurangi ketergantungan anggotanya terhadap dolar AS tampak kian menemui jalan yang mudah, karena kesepakatan mata uang BRICS dapat dicapai tahun ini.

Aksakov yakin dominasi dolar AS pada akhirnya akan berkurang di perdagangan internasional karena sejatinya orang-orang AS telah menghancurkan mata uangnya sendiri dengan menggunakannya sebagai alat politik.

AS telah menggunakan mata uang dolar AS dalam sanksinya terhadap Rusia karena menyerang Ukraina, dan juga dalam sanksinya terhadap Iran.

“Dengan menghubungkan ekonomi dan mata uangnya dengan politik, AS secara praktis merusak fondasi dominasinya. Saya yakin pangsa dolar AS dalam perdagangan dunia akan terus menurun,” ujar Aksakov.

Ia pun mengatakan bahwa BRICS kini tengah mencari untuk beberapa jenis mata uang alternatif, menjadi topik utama dalam agenda para anggotanya.

Para anggota BRICS saat ini tengah meningkatkan upaya dedolarisasi mereka dan bekerja sama untuk menghadirkan mata uang baru guna mengurangi kebutuhan akan dolar AS.

“Mata uang BRICS diperkirakan akan dibahas pada KTT para pemimpin berikutnya pada bulan Agustus,” ujar Wakil Ketua Duma Negara Bagian, Alexander Babakov.

Belum lama ini, seorang Pejabat Rusia mengatakan bahwa negaranya secara aktif mendiskusikan perluasan BRICS dengan negara anggota lainnya.

Saat ini, sudah ada 19 negara yang mendaftar untuk bergabung dengan BRICS, atau telah menyatakan minat mereka. Itu untuk mengurangi kebutuhan mereka akan dolar AS di perdagangan internasional.

Mata uang besutan BRICS telah menjadi perbincangan panas yang digadang akan benar-benar menyusutkan hegemoni mata uang AS di perdagangan internasional selama berpuluh-puluh tahun.

Rusia dan Tiongkok pun telah beberapa kali menggunakan yuan untuk penyelesaian perdagangan antar mereka, tidak melibatkan dolar AS sama sekali. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait