Tiongkok mencoba bangkit kembali sebagai pusat dari penambang Bitcoin (BTC), bersaing dengan AS. Data dari Cambridge Bitcoin Electricity Consumption Index (CBECI) mengungkap, penambang rahasia di Tiongkok menguasai 21 persen hash rate Bitcoin secara global.
CBECI merupakan gerakan riset publik yang diusung oleh Cambridge Centre for Alternative Finance (CCAF). Lembaga tersebut dikenal sebagai pembuat peta penambangan Bitcoin, berdasarkan besaran konsumsi listrik.
Pemerintah Tiongkok memberlakukan pelarangan terhadap penambangan Bitcoin pada bulan Juni tahun 2021. Keputusan tersebut merupakan usaha pemerintah untuk mematikan aktivitas penambangan setelah beradu jotos dengan industri kripto selama bertahun-tahun.
Padahal, penambang Bitcoin asal Tiongkok sempat menguasai 67 persen dari total aktivitas jaringan Bitcoin pada September 2020.
Akibat tindakan keras terhadap penambang Bitcoin di Tiongkok, hash rate Bitcoin sempat anjlok ke 57 EH/s, bahkan dalam rata-rata bulanan sempat nol persen. Tetapi seiring penambang berganti lokasi, hash rate tersebut pulih dan mencapai all-time high 248,11 EH/s per Februari 2022.
Laporan CBECI mengungkap ada banyak penambang Bitcoin di Tiongkok yang menemukan cara untuk mengakali pelarangan oleh pemerintah. Alih-alih semua pindah ke negara lain, penambang rahasia tersebut diduga memakai layanan proxy asing untuk menyamarkan kegiatan penambangan, berdasarkan IP address.
Decrypt melaporkan, data CBECI terbaru menunjukkan Tiongkok menjadi negara dengan hash rate 21 persen, kedua terbesar setelah AS yang menguasai 38 persen. Di Tiongkok sendiri, provinsi Sichuan adalah pusat hash rate di negeri itu yang mencapai 42,59 persen.
“Seiring pelarangan berlalu, tampak bahwa penambang rahasia menjadi semakin percaya diri dan nyaman dengan perlindungan dari layanan proxy lokal,” tulis laporan CBECI.
Bahkan sebelum pelarangan oleh Tiongkok terjadi, penambang Bitcoin asal AS telah melampaui pertumbuhan jaringan secara keseluruhan. Menurut CBECI, AS melipatgandakan penguasaan hash rate dari 11 persen menjadi 22 persen pada semester pertama 2021.
Kapasitas penambangan Bitcoin di AS mencapai 70,97 EH/s pada Januari lalu, meningkat 66 persen sejak Agustus 2021. Peningkatan tersebut menyebabkan CBECI menambahkan peta penambangan Bitcoin AS pada indeksnya.
Peta tersebut menunjukkan negara bagian Georgia (31 persen), Texas (11 persen) dan Kentucky (11 persen) menguasai lebih dari setengah hash rate di negara tersebut.
CDAP mulai mengembangkan model untuk memperkirakan emisi gas rumah kaca oleh jaringan Bitcoin.
Lembaga itu menemukan pelarangan penambangan di Tiongkok tahun lalu justru mengakibatkan dampak lingkungan yang semakin parah. [ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.