Core Scientific, salah satu perusahaan penambang Bitcoin terbesar di dunia, telah menandatangani kesepakatan senilai US$8,6 miliar untuk membantu perusahaan komputasi awan CoreWeave memperluas kemampuan kecerdasan buatan (AI).
Kesepakatan ini akan membuat Core Scientific membangun infrastruktur 500 megawatt guna mendukung kluster AI CoreWeave. Penambang Bitcoin ini telah lama terlibat dalam dunia AI, jauh sebelum tren kecerdasan buatan meningkat.
Core Scientific: Pemain Lama di Dunia AI dengan Keunggulan InfrastrukturÂ
Core Scientific bukanlah pendatang baru dalam industri AI. Perusahaan ini mulai terlibat dalam proyek AI sejak 2019, bahkan sebelum AI menjadi tren global.
“Core Scientific awalnya adalah operator pusat data yang menyediakan layanan kolokasi daripada penambangan eksklusif,” kata Kepala Penelitian di perusahaan penasihat di bidang penambangan kripto BlocksBridge Consulting, Wolfie Zhao, dilansir dari Coindesk.
Dia juga menambahkan bahwa pengalaman Core Scientific dalam membangun infrastruktur khusus aplikasi telah memberikan keunggulan dibandingkan pesaingnya.
Selain itu, Core Scientific memiliki pengalaman dalam menggunakan berbagai mesin komputasi berkinerja tinggi. Sebelum Ethereum beralih ke mekanisme konsensus proof-of-stake pada tahun 2022, perusahaan ini telah menggunakan unit pemrosesan grafis (GPU) untuk menambang Ether (ETH).
“Kami telah menjadi penyedia hosting GPU terbesar untuk CoreWeave selama bertahun-tahun. Kami bekerja sama dalam banyak proyek teknik saat mereka mengembangkan bisnis komputasi awan mereka,” ungkap Chief Development Officer Core Scientific, Russell Cann.
Kesepakatan dengan CoreWeave tidak muncul begitu saja. Ada banyak kepercayaan yang terjalin, dan perusahaan telah bekerja sama dalam banyak aspek rekayasa.
Kerjasama ini memperlihatkan bahwa Core Scientific tidak hanya beralih ke AI, tetapi mengembangkan bisnisnya dengan tetap memanfaatkan keunggulan intinya.
Perbedaan Kebutuhan Infrastruktur Antara Penambangan Bitcoin dan Kluster AI
Perbedaan mendasar antara pusat data AI dan penambangan Bitcoin juga menjadi fokus utama dalam kesepakatan ini. Infrastruktur untuk kluster AI membutuhkan tingkat keandalan yang lebih tinggi, dengan sistem cadangan listrik seperti baterai dan generator.
“Jika listrik padam di tambang Bitcoin, tidak masalah. Namun, untuk AI, uptime sangat penting,” jelas Cann.
Selain itu, metode pendinginan untuk GPU AI jauh lebih kompleks dan membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan dengan penambangan Bitcoin tradisional, yang biasanya hanya menggunakan kipas atau cairan dielektrik.
Biaya pembangunan infrastruktur AI juga jauh lebih tinggi. Cann mengungkapkan bahwa untuk membangun situs penambangan Bitcoin kelas dunia, biayanya berkisar antara US$500.000 hingga US$750.000 per megawatt.
Namun, biaya tersebut melonjak hingga US$10 juta hingga US$12 juta per megawatt untuk GPU yang digunakan dalam AI. Kesepakatan 500 megawatt dengan CoreWeave diperkirakan akan menghabiskan biaya sekitar US$5 miliar.
Core Scientific memiliki jejak infrastruktur yang kuat, dengan 1.600 megawatt infrastruktur listrik berat yang sudah dimiliki dan 1.200 megawatt perjanjian pembelian listrik.
“Banyak yang mengatakan kami beralih ke AI, tetapi kami sudah lama berkecimpung di bidang ini. Kami hanya memanfaatkan kondisi pasar untuk memperluas segmen AI kami,” tambah Cann.
Kecepatan industri penambangan Bitcoin juga telah membentuk tim di Core Scientific, yang terdiri dari orang-orang berpengalaman dalam membangun pusat data tradisional. Menurut Cann, pengalaman mereka di industri yang beroperasi 24 jam sehari, 365 hari setahun, telah memberi mereka keunggulan kompetitif. [st]