Penambang Bitcoin Masih Merugi, Bagaimana Setelah Halving Nanti?

Kendati harga Bitcoin naik lebih 50 persen sejak Jumat, 13 Maret 2020, hingga hari ini, penambang Bitcoin diperkirakan masih merugi. Agar tetap bertahan, penambang Bitcoin berharap harga Bitcoin berada di atas US$7.300. Bagaimana setelah Halving nanti?

“Dalam laporan kami sebelumnya, kami memperkirakan ambang batas biaya produksi per Bitcoin adalah US$6.851. Saat ini meningkat menjadi US$7.300,” jelas TradeBlock dalam laporan terbarunya hari ini melalui surat elektronik.

Penambang Bitcoin adalah aspek sentral dalam ekosistem Bitcoin, sebab merekalah yang menjaga jaringan transaksi agar terus aman, sekaligus produsen Bitcoin yang baru.

Namun, mereka kerap menghadapi dilema. Di kala harga Bitcoin di pasar terus merosot, sebagai akibat permintaan yang berkurang, maka pilihan terbaik adalah memadamkan alat tambang agar tak terus merugi. Sedangkan biaya listrik dan upah buruh relatif tetap.

Di situ masalah besar bisa muncul, karena ketika sebagian besar tambang Bitcoin padam, bisa mengancam pada mampetnya transaksi (dan ini pernah terjadi), termasuk potensi ancaman 51 percent attack.

Masalah lainnya adalah ketika Halving, di mana imbalan berkurang separuh. Pada Halving III, Mei 2020 nanti, imbalan berkurang dari 12,5 BTC menjadi 6,25 BTC. Di saat itu, ketika harga Bitcoin di pasar tak mumpuni, ancaman nyata di depan mata.

“Dengan hash rate saat ini (sekitar 110.000.000 TH per detik) dan jumlah Bitcoin yang ditambang per blok (sekitar 12,73 BTC, yang termasuk biaya transaksi), maka biaya kotor untuk menambang satu Bitcoin pada level saat ini, dengan model alat tambang saat ini, akan menjadi US$7.300,” jelas TradeBlock.

Dengan asumsi hash rate meningkat selama tiga bulan ke depan, pada tingkat pertumbuhan yang sama selama tiga bulan terakhir, maka diperkirakan hash rate adalah sekitar 135.882.500 TH per detik.

Kemudian diasumsikan penambang Bitcoin berskala besar beralih ke model alat tambang yang lebih baru, seperti Antminer S17+, sebanyak 30 rig, sementara 70 persen tetap menjadi perangkat yang lebih lama.

“Dengan asumsi itu, setelah Halving Mei 2020 nanti, kami memperkirakan biaya kotor produksi per Bitcoin adalah US$12.000-15.100. Jadi harga pasar harus terjaga di rentang itu,” jelasnya. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait