Penambang Bitcoin di Inggris masuk penjara gegara mencuri arus listrik di dua lokasi di kota Leicestershire.
Sanjay Singh, pria berusia 40 tahun yang berdomisili di Inggris, menerima hukuman penjara akibat mencuri listrik senilai US$44 ribu untuk menambang Bitcoin.
Andrew Baxter dari Crown Prosecution Service, lembaga negara yang menyelidiki kasus kriminal, berkata Singh memiliki usaha untuk mencari untung dari Bitcoin tetapi mencurangi biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan mesin operasi penambangan Bitcoin secara legal.
Penambang Bitcoin Mengaku Bersalah
Singh divonis penjara selama 13 bulan dan 2 minggu setelah setelah menerima tuduhan dua kasus pencurian listrik.
Ia dijadwalkan menjalani sidang pada 11 Oktober lalu tetapi mengaku bersalah atas kedua kasus tersebut.
Singh pertama kali terdeteksi mencuri listrik ketika penyedia listrik menyelidiki keanehan yang disebabkan oleh aktivitas penambangan Singh yang membebani sistem.
Penyelidikan itu mengungkap fasilitas Singh telah diutak-atik, berakibat kepada Singh mencurangi penyedia listrik senilai ribuan poundsterling.
Hal ini terjadi di unit industrial dekat daerah Coalville. Ketika penyelidikan sedang dijalankan, Singh dikabarkan melakukan modus yang sama di sebuah klub malam lokal.
Klub malam bernama Firefly tersebut berlokasi di Loughborough, kota yang berjarak 160 km Barat Laut dari London. Lokasi industrial yang dipakai Singh berada di kota lain yang berjarak 18 km dari Loughborough.
Baik klub malam dan lokasi industri tersebut sedang tutup selama liburan musim panas ketika Singh menjalankan aktivitasnya.
“Selain tidak jujur, Singh mengakibatkan sejumlah kabel di lokasi-lokasi itu terpapar secara berbahaya sehingga dapat melukai orang lain dengan serius,” tambah Baxter, dilansir dari Decrypt.
Penambangan Bitcoin diketahui membutuhkan listrik dalam jumlah yang tidak sedikit.
Ahli IT Tertangkap Menambang Kripto Secara Ilegal di Kantor Polisi
Menurut Universitas Cambridge, jaringan Bitcoin mengonsumsi sekitar 100 terawatt-hours (TWh) listrik setiap tahun.
Hal ini berarti dalam kurun waktu satu tahun, jaringan Bitcoin memakan listrik lebih besar dibanding sebagian besar negara.
Hal itu mengakibatkan dampak lingkungan yang negatif dan menuai kritik terhadap Bitcoin. Menurut Cambridge University, hanya 39 persen jaringan Bitcoin ditenagai oleh sumber daya terbarukan.
Data terbaru menemukan, Amerika Serikat kini menguasai pangsa pasar terbesar untuk aktivitas penambangan Bitcoin setelah Tiongkok melakukan pelarangan total terhadap industri penambangan kripto. [decrypt.co/ed]