Penambang Bitcoin Terancam Rugi Besar, Ini Alasannya

Pasar kripto yang bearish telah menggerus keuntungan para penambang Bitcoin, yang terancam berbalik menjadi rugi besar.

Selain itu, tingkat kesulitan penambangan juga meningkat, sehingga harga Bitcoin (BTC) yang terus menyusut dapat membalik potensi bisnis dari penambangan.

Penambang Bitcoin Terancam Rugi Besar 

Berdasarkan laporan Forbes, potensi pendapatan dari para penambang kian merosot, telah turun 68 persen dari puncak tahun 2021.

Pada grafik di atas, hashprice mewakili dasaran pendapatan para penambang Bitcoin, yang jelas terlihat mengarah ke selatan dengan hebat. Itu mengikuti crash pasar kripto sejak November 2021.

Apa yang menjadi alasan terancamnya penambang Bitcoin ke arah rugi besar adalah harga BTC saat ini dan juga kesulitan penambangan.

Saat kesulitan meningkat, koin yang bisa didapat pun akan semakin berkurang dan energi yang dibutuhkan naik. Dengan harga BTC yang terus turun, saat dijual pun akan semakin sulit menutup biaya operasional.

BACA JUGA  Harga Bitcoin Dekati US$13 Ribu, Thank You Banget, PayPal

Hal ini pun tercermin dari saham para penambang Bitcoin utama seperti Riot, BitFarms, Hut 8, Hive, CleanSpark dan lainnya yang telah turun antara 50 sampai 60 persen.

Hanya ada beberapa penambang saja yang masih belum terancam, yang menggunakan energi murah di beberapa lokasi. Tetapi, apakah semua dapat bertahan untuk melewati pasar bearish yang tengah melanda ini?

Prospek Harga BTC

Tetapi, jika ada banyak penambang yang menghentikan usahanya, maka persaingan akan menurun, yang akan meringankan kesulitan penambangan.

Ini tentu dapat meningkatkan profitabilitas dari penambang yang bertahan, dan pada akhirnya membangkitkan kembali sektor ini.

Memang, belum ada kabar pasti akan ada tidaknya penambang yang berhenti, tetapi tentu ini dapat merujuk peristiwa saat pelarangan Tiongkok terhadap penambangan. Semua menjadi lebih baik dalam beberapa masa.

BACA JUGA  Prediksi Bitcoin: Rp222 Juta Akhir Tahun 2020

Kini, semua mata tertuju pada regulasi kripto global dan sentimen dari bank sentral AS, yang membuat selera risiko menyusut, menghantam pasar kripto dan saham.

Situasi ini harus mereda, atau menunjukkan sisi yang “hijau” bagi industri kripto untuk dapat menemukan pijakan, untuk bangkit sekali lagi. Semoga tak lama lagi. [st]

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait