Diskusi tentang apakah pemerintah AS seharusnya mulai menambang Bitcoin kembali mencuat setelah beberapa negara seperti Bhutan dan El Salvador telah lebih dulu mengambil langkah serupa.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Anthony Pompliano, CEO Simple Mining, Adam Haynes, menyoroti bagaimana AS memiliki potensi besar untuk memasuki sektor ini, mengingat negara tersebut memiliki salah satu sumber energi terbesar di dunia.
“Saya pikir ini adalah peluang besar. AS memiliki sumber daya energi yang luar biasa, tetapi pemerintah perlu lebih efisien dalam mengelolanya,” ujar Haynes.
Di sisi lain, ia juga menyoroti bahwa negara-negara lain, seperti Bhutan dan El Salvador, dapat bergerak lebih cepat dibandingkan dengan birokrasi AS.
Penambangan Bitcoin dan Geopolitik
Dalam wawancara tersebut, perbincangan juga mengarah pada dampak geopolitik dari penambangan Bitcoin. Sejumlah negara seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Rusia telah mulai menambang Bitcoin, dengan Rusia secara terbuka menyatakan bahwa mereka menahan kepemilikan Bitcoin yang ditambangnya.
Menurut Haynes, peran negara dalam menambang Bitcoin akan terus berkembang dan memiliki implikasi ekonomi serta geopolitik yang luas.
“Ini semua bagian dari teori permainan jangka panjang Bitcoin. Kita melihat negara-negara mulai masuk ke dalam permainan ini, dan AS seharusnya tidak ketinggalan,” ujarnya.
Dampak Terhadap Infrastruktur Energi
Perbincangan juga menyinggung bagaimana perusahaan energi dan penyedia listrik semakin terbuka terhadap industri penambangan Bitcoin. Beberapa perusahaan minyak dan gas, termasuk Chevron dan BP, telah mengevaluasi pemanfaatan gas suar untuk menambang Bitcoin, yang berpotensi mengurangi limbah energi.
Bahkan, Haynes mengungkapkan bahwa fasilitas penambangan BTC di AS mulai menjalin kerja sama dengan operator jaringan listrik.
“Kami memiliki strategi curtailment unik di fasilitas kami. Saat permintaan energi tinggi, kami dapat mengurangi operasional hingga 98 persen hanya dalam 120 detik untuk membantu menjaga stabilitas jaringan listrik,” jelasnya.
Evolusi Teknologi di Dunia Penambangan Bitcoin
Teknologi dalam industri penambangan Bitcoin terus berkembang dengan pesat. Salah satu tren terbaru adalah peralihan dari sistem pendinginan udara ke pendinginan hidro. Haynes mengungkapkan bahwa Simple Mining saat ini sedang membangun fasilitas pendinginan hidro berkapasitas 50 megawatt di Iowa bersama Alps Blockchain.
“Sistem ini dapat mengurangi risiko korosi pada perangkat keras dan memberikan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan pendinginan udara,” kata Haynes.
Ia juga menambahkan bahwa seiring dengan meningkatnya adopsi sistem ini, biaya infrastruktur pendinginan hidro mulai turun, menjadikannya opsi yang lebih kompetitif.
Haruskah Pemerintah AS Mulai Nyebur ke Sektor Ini?
Pertanyaan mengenai apakah pemerintah AS harus ikut nyebur, mulai menambang Bitcoin, masih terbuka untuk diperdebatkan. Menurut Haynes, langkah ini masuk akal, tetapi efisiensi operasional pemerintah menjadi tantangan utama.
“Saya ingin mengatakan bahwa ini adalah ide yang bagus, tetapi mengingat bagaimana pemerintah saat ini beroperasi, saya tidak yakin mereka bisa melakukannya secara efisien,” ujarnya.
Namun, ia menambahkan bahwa inisiatif seperti pembentukan cadangan strategis Bitcoin yang telah diperkenalkan di beberapa negara bagian, termasuk Iowa, merupakan langkah yang baik.
“Jika AS bisa mengalokasikan sebagian kecil dari cadangan strategisnya untuk Bitcoin, itu bisa menjadi strategi jangka panjang yang menguntungkan.” tambahnya.
Dengan semakin banyaknya negara yang terlibat dalam penambangan Bitcoin, pertanyaannya bukan lagi apakah AS harus terlibat, melainkan kapan dan bagaimana mereka akan melakukannya. [st]