“Kehebatan” Sam Bankman-Fried dalam menggunakan dana pengguna FTX kian terkuak, di mana ia dan ortunya punya 19 properti di Bahama dengan nilai hampir US$121 juta.
Skandal FTX terus mengarah ke CEO Sam Bankman-Fried (SBF), di mana sebagian investor menuduh dirinya melakukan hal tidak benar di perusahaan yang berujung pada kebangkrutan.
Properti Milik Sam Bankman-Fried dan Ortunya
Berdasarkan laporan Reuters, catatan resmi properti menunjukkan bahwa SBF, orang tuanya dan eksekutif senior FTX telah membeli 19 properti dengan nilai hampir mencapai US$121 juta.
Catatan tersebut mengungkapkan bahwa 19 properti tersebut berada di Bahama, yang telah dibeli dalam dua tahun terakhir.
Di sisi lain, Pengacara FTX mengatakan bahwa salah satu unit perusahaan telah menggunakan dana sebesar US$300 juta untuk membeli rumah dan properti liburan untuk para eksekutif senior.
Sam Bankman-Fried pun dikatakan menjalankan perusahaan sebagai “kekuasaan pribadi,” yang pada akhirnya merugikan para pengguna platform dan investor.
“Ada rumah mewah di tepi pantai, termasuk tujuh kondominium di komunitas resor mahal bernama Albany, dengan biaya hampir US$72 juta, yang diakuisisi oleh unit FTX dan akan digunakan sebagai tempat tinggal para personel kunci [eksekutif],” ungkap catatan properti tersebut, dilansir dari Bitcoin News.
Lanjut dikatakan, akta untuk properti lain di tepi pantai di Old Fort Bay telah ditandatangani oleh orang tua dari Sam Bankman-Fried (SBF), yang ditujukan sebagai “rumah liburan” mereka.
“Sejak sebelum proses kebangkrutan, Tuan Bankman dan Nyonya Fried (ortu SBF) telah berusaha mengembalikan akta tersebut ke perusahaan [FTX] dan sedang menunggu instruksi lebih lanjut,” ujar Juru Bicara Profesor Hukum Universitas Stanford Joseph Bankman dan Barbara Goreng.
Selain itu, tercatat juga ada akta untuk tiga kondominium mewah yang dibeli oleh SBF dan mantan pegawai perusahaan yang telah dipecat, Nishad Singh, dan salah satu Pendiri FTX, Gary Wang. Singh dan Gary masih belum berkomentar terkait data catatan properti tersebut.
Semua data baru ini telah sampai ke tangan CEO baru FTX, John Ray, sembari mengatakan bahwa dana FTX benar-benar telah digunakan untuk keperluan pribadi petinggi, sementara markas utama FTX di Bahama kini telah kosong melompong. [st]