Pendapatan Penambang Bitcoin Terjun Bebas Meski Hash Rate Naik Pesat

Penambang Bitcoin (BTC) mengalami tantangan besar selama bulan September lalu. Di bulan itu telah tercatat penurunan pendapatan terendah di sepanjang tahun ini, disebabkan oleh peningkatan hash rate jaringan yang signifikan.

Meskipun harga BTC mengalami pemulihan, peningkatan hash rate mengakibatkan peningkatan pada kesulitan jaringan, sehingga memperlambat produksi Bitcoin bagi banyak penambang.

Hash Rate Jaringan Bitcoin Meningkat, Pendapatan Penambang Lesu

Berdasarkan laporan The Block, pada bulan September, hash rate jaringan Bitcoin meningkat sebesar 2 persen dibandingkan bulan Agustus, mencapai 643 EH/s. Peningkatan ini menambah kesulitan bagi penambang untuk memproduksi Bitcoin, yang secara langsung berpengaruh pada pendapatan mereka.

Secara umum, pendapatan rata-rata penambang per exahash turun hingga 6 persen, dengan rata-rata hanya menghasilkan US$42.100 per EH/s.

Penurunan ini memaksa banyak penambang untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka, namun tetap tidak mampu mengimbangi tingginya kesulitan jaringan.

Tantangan Operasional dan Efisiensi Penambang

Beberapa perusahaan penambang besar mencoba mengatasi tantangan ini dengan memperluas operasional mereka.

Iris Energy, misalnya, berhasil meningkatkan kapasitas produksi dengan memperbesar hash rate operasional mereka hingga 21 EH/s, yang berdampak pada peningkatan produksi Bitcoin mereka dari 245 BTC pada Agustus menjadi 347 BTC pada September.

Namun, bagi banyak penambang lain, seperti Bitfarms, peningkatan hash rate tidak selalu diiringi oleh peningkatan pendapatan.

Bitfarms, meskipun berhasil meningkatkan efisiensi penggunaan energi sebesar 16 persen, mengalami penurunan produksi Bitcoin dari 233 BTC pada Agustus menjadi hanya 217 BTC di bulan September.

Ketidakpastian Pasar dan Penggunaan Bitcoin 

Penurunan pendapatan penambang juga diperparah oleh perlambatan aktivitas on-chain. Transaksi harian di jaringan Bitcoin menunjukkan pola yang tidak menentu, dengan beberapa hari mencatatkan hampir 800 ribu dompet aktif dan lebih dari 700 ribu transaksi, sementara di hari lain aktivitas kembali ke level rendah seperti saat pasar bearish pada 2022.

Selain itu, banyak pengguna Bitcoin lebih memilih menggunakan stablecoin untuk transaksi sehari-hari, menjadikan Bitcoin lebih sering disimpan sebagai aset jangka panjang atau collateral daripada alat tukar sehari-hari. Aktivitas ini berdampak pada penurunan fee transaksi, yang semakin memperkecil pendapatan penambang.

Strategi Penambang Bitcoin dalam Menghadapi Kesulitan

Meskipun kondisi sulit ini, beberapa perusahaan penambang tetap optimis dengan masa depan. Hut 8, misalnya, terus meningkatkan kapasitas mereka dan berhasil menaikkan hash rate dari 18,5 EH/s pada Agustus menjadi 19,5 EH/s pada September. Meskipun peningkatan kapasitas ini, produksi Bitcoin mereka sedikit turun, dari 87 BTC menjadi 85 BTC di bulan yang sama.

Di sisi lain, perusahaan seperti CleanSpark melaporkan peningkatan signifikan dalam kapasitas operasional mereka, dengan hash rate mereka melonjak sebesar 187 persen selama setahun terakhir.

Pertumbuhan ini berkat ekspansi pusat data mereka di beberapa negara bagian baru di AS, yang menunjukkan bahwa meskipun banyak tantangan, penambang besar tetap berinvestasi dalam infrastruktur untuk mempersiapkan kondisi pasar yang lebih menguntungkan di masa depan. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait