Charles Hoskinson, CEO Cardano mengatakan bahwa uang dolar AS tak ubahnya seperti penipuan OneCoin. Pernyataan pedas itu diutarakannya di Twitter, menanggapi keputusan The Fed tentang “pelonggaran kuantitatif tanpa batas” alias “penerbitan uang dolar yang banyak ke dalam pasar.
“I’m not sure I like this coin. Getting a real onecoin vibe from it….” kata Charles.
I'm not sure I like this coin. Getting a real onecoin vibe from it…. https://t.co/ZXKDbtFMgd
— Charles Hoskinson (@IOHK_Charles) March 23, 2020
OneCoin sendiri adalah kasus penipuan maha dahsyat yang berkedok aset kripto. Setidaknya sejumlah investor secara total mengalami kerugian hingga US$4 miliar.
Kasus itu mencerminkan bahwa tak semua aset dapat dianggap bernilai, bahkan sebaliknya merugikan orang banyak, selayak dolar AS. Pendiri OneCoin sendiri, Dr. Ruja Ignatova, hingga kini masih buron.
Sementara itu Anthony Pompliano, Pendiri Morgan Creek Digital berpendapat pendek: “History tells us that this is not sustainable long-term for a currency.” Bagi Anthony, dolar AS bukanlah objek bernilai dalam jangka panjang.
Pendiri Binance, Changpeng Zhao (CZ) pun tak ketinggal menanggapi. Dia bilang begini, “Ever heard about ‘supply, demand and price’? What happens to price when you have infinite supply?” Maksud CZ adalah dolar memiliki karakter yang buruk, ketika supply (pasokan) duit tak terbatas, maka hal terburuk adalah penurunan nilai uang dolar.
Harga Bitcoin (BTC) pun bereaksi terhadap keputusan the Fed itu, naik ke level US$6.000. Raja Aset Kripto itu pun sempat melonjak di US$6.500. [Cointelegraph/red]