Hayden Davis, seorang scammer kripto, kembali menjadi sorotan setelah meluncurkan meme coin terbarunya,WOLF. Meski tengah menghadapi berbagai tuntutan hukum terkait kasus penipuan, proyek terbarunya berhasil meraih kapitalisasi pasar sebesar US$40 juta.
Keberhasilan awal meme coin yang diciptakan oleh pendiri LIBRA tersebut didorong oleh komunitas WallStreetBets (WSB) yang secara masif mempromosikannya, sebelum akhirnya terungkap bahwa proyek ini penuh dengan manipulasi.

Manipulasi dan Dugaan Rug Pull
Berdasarkan analisis on-chain yang dilaporkan oleh Bubblemaps pada 15 Maret 2025, ditemukan indikasi kuat bahwa pembuatan meme coin WOLF telah dimanipulasi sejak awal.
Data yang diungkapkan oleh penyedia layanan visualisasi blockchain tersebut menunjukkan bahwa mayoritas total pasokan dikuasai oleh sejumlah kecil dompet, sehingga memicu spekulasi adanya skema rug pull.
“Developer membelinya secara cepat dengan beberapa dompet. Token ini mencapai kapitalisasi pasar US$40 juta sebelum di-rug pull. Sebanyak 82 persen dari total pasokannya terkonsolidasi,” tulis Bubblemaps.
Skema ini merupakan modus klasik yang mirip dengan yang dilakukan sebelumnya oleh Hayden Davis, di mana pemilik dan insider dengan sengaja menaikkan harga koin meme sebelum menjual kepemilikan mereka dalam jumlah besar.
Investigasi lebih lanjut oleh Bubblemaps dan investigator kripto lainnya, termasuk Coffeezilla, berhasil menghubungkan pendiri LIBRA secara langsung dengan proyek WOLF.
Dengan menelusuri transaksi dari berbagai address dan lima transfer lintas jaringan, mereka menemukan bahwa seluruh dana mengarah ke satu alamat utama yang diketahui dimiliki oleh scammer di balik LIBRA.
“Dimulai dengan pencipta WOLF 6MsuHd, kami melacak transfer pendanaan kembali melalui 17 alamat dan 5 transfer lintas jaringan. Semuanya mengarah ke satu alamat: OxcEAe. Alamat yang sama milik Hayden Davis!” jelasnya.

Penelusuran ini semakin menguatkan dugaan bahwa pendiri LIBRA masih aktif menjalankan proyek-proyek kripto dengan pola penipuan rug pull yang sama.
Rekam Jejak Hayden Davis Sebagai Scammer
Nama Hayden Davis bukanlah hal baru dalam dunia kripto. Sebelumnya, ia dikenal sebagai otak di balik beberapa proyek seperti LIBRA dan MELANIA, yang semuanya berakhir dengan kerugian besar bagi investor.
Salah satu kasus paling terkenal adalah LIBRA, yang sempat dipromosikan oleh Presiden Argentina, Javier Milei, sebagai solusi bagi krisis ekonomi. Hype besar terhadap LIBRA membuat kapitalisasi pasar koin tersebut melesat hingga US$1 miliar sebelum mengalami kehancuran total
Sementara itu, saat para investor dan trader mengalami kerugian besar, pendiri LIBRA diduga telah mengamankan keuntungan lebih dari US$100 juta sebelum harga token tersebut runtuh.
Akibat kejatuhan tersebut, berbagai pihak, sebagaimana dilansir dari laporan sebelumnya, menuntut penangkapan segera terhadap scammer di balik LIBRA dan mengajukan Red Notice kepada Interpol atas dugaan penipuan dan kejahatan keuangan.
Skandal Meme Coin LIBRA Memanas, Interpol Bisa Turun Tangan?
Namun hingga kini, meskipun regulator di berbagai negara telah meningkatkan pengawasan, Hayden Davis masih berhasil menghindari penangkapan dan terus meluncurkan proyek-proyek baru dengan identitas palsu.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi investor kripto untuk lebih berhati-hati dalam memilih proyek investasi. Dengan semakin canggihnya modus penipuan di dunia kripto, penting bagi investor untuk selalu melakukan riset mendalam dan tidak mudah terbuai oleh hype. [dp]