Kabar, Xu Mingxing sang pendiri bursa aset kripto OKEx yang diciduk polisi pekan lalu, cukup menekan harga Bitcoin secara global. Namun, tren turun tipis itu masih dalam kategori “relatif bergeming” di kisaran US$11.300 per Jumat sebelum tengah malam, 16 Oktober 2020, dari sebelumnya 11.500 pada dini hari.
Xu Mingxing yang diciduk polisi tidak lekas diverifikasi oleh pihak OKEx sebelumnya. Kabar itu berdasarkan narasumber media lokal Beijing, Caixin.com, yang diterbitkan pada Jumat petang 16 Oktober 2020. Xu Mingxing disebutkan ditahan polisi pada pekan lalu.
Namun beberapa jam kemudian, kepada Coindesk, OKEx menyangkal bahwa penyelidikan terhadap terkait dengan Mingxing, terkait dengan anti pencucian uang (AML) di Tiongkok.
Namun, berita itu diperkuat oleh pengumuman resmi OKEx sebelumnya pada dini hari. OKEx menyebutkan bahwa pihaknya memberlakukan penangguhan penarikan aset kripto mulai 16 Oktober 2020, pukul 11:00 waktu Hong Kong.
“Salah seorang pemegang private kami saat ini bekerja sama dengan biro keamanan publik dalam penyelidikan. Kami tidak lagi berhubungan dengannya. Dengan demikian, otorisasi terkait tidak dapat diselesaikan… kami telah memutuskan untuk menangguhkan penarikan aset kripto mulai 16 Oktober 2020 pukul 11:00 waktu Hong Kong. Kami menjamin bahwa fungsi OKEx lainnya tetap normal dan stabil dan keamanan aset Anda di OKEx tidak akan terpengaruh,” sebut OKEx.
Menurut sumber media lokal itu, Xu Mingxing adalah orang yang dimaksud oleh OKEx sebagai pihak yang memegang akses ke private key dompet aset kripto di OKEx. Masalahnya, semua otoritas berada di tangan Mingxing.
“Kami belum bisa membahas masalah itu. Tetapi hal itu tidak terkait dengan masalah pelanggaran AML atau di tubuh OKEx,” kata juru bicara OKEX kepada CoinDesk.
Menurut sumber media lokal BlockBeats yang berbasis di Beijing, Xu ditahan terkait masalah pribadi, sama sekali tidak terkait dengan OKEx sebagai perusahaan.
Hal itu juga ditegaskan oleh CEO OKEx, Jay Hao melalui Weibo, bahwa penahanan Xu itu terkait “masalah pribadi” dan penyelidikan tidak akan memengaruhi bisnis OKEx.
OKEx adalah salah satu dari tiga bursa aset kripto terbesar asal Tiongkok, dengan volume perdagangan harian lebih dari US$6 miliar.
Menurut Glassnode, bursa tersebut memiliki sekitar 200.000 Bitcoin (US$2,3 miliar) di dompetnya, sekitar 1,1 persen dari pasokan Bitcoin yang beredar. Sejumlah Bitcoin yang akan tetap terkunci sampai penarikan dibuka kembali.
Di Indonesia sendiri, OKEx tergolong popular. Sejumlah warga Indonesia adalah pengguna terdaftar di OKEx. Setidaknya selama dua tahun terakhir, OKEx cukup aktif di ekosistem aset kripto di Indonesia. [red]