Ramalan nasib harga BTC mengemuka terkait kelak pasca penyelenggaraaan pilpres di AS. Apakah kripto super ini sanggup naik drastis?
Menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat pada Selasa (5/11/2024) atau Rabu (6/11/2024) waktu Indonesia, pasar investasi, termasuk kripto seperti Bitcoin, menghadapi volatilitas yang meningkat.
Ketidakpastian terkait hasil pemilu AS ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pergerakan harga berbagai instrumen, termasuk nasib harga BTC. Dalam seminggu terakhir, banyak investor melakukan penyesuaian portofolio guna mengurangi risiko terkait pergeseran peta persaingan antara para kandidat.
Harga Bitcoin (BTC) turun dari US$72.800 pada 31 Oktober 2024 menjadi US$69.100 pada 1 November 2024.
Penurunan ini sejalan dengan turunnya peluang kemenangan Donald Trump di sejumlah prediction market platform dari 66 persen menjadi 62 persen. Tren ini terus berlanjut hingga saat ini, di mana peluang kemenangan Trump turun lagi menjadi 55 persen di platform yang kerap digunakan investor kripto untuk memprediksi peristiwa politik.
Kelola Ulang Portfolio
Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin, mengatakan dinamika ini memicu para investor untuk mengelola ulang portofolio investasi mereka agar tetap stabil menghadapi ketidakpastian ini.
“Ketidakpastian pasar mungkin hanya bersifat sementara. Setelah pemilu AS dan pertemuan The Fed pekan ini, peluang kenaikan harga kripto, termasuk Bitcoin, masih cukup terbuka. Ini didukung oleh sejumlah faktor, antara lain kondisi inflasi AS yang masih sesuai proyeksi menuju target The Fed di angka 2 persen, stabilnya tingkat pengangguran di sekitar 4,1 persen, dan daya beli masyarakat yang tetap kuat,” ujar Fahmi dalam keterangan tertulis, Selasa (5/11/2024).
Tiga Faktor Katalis Positif untuk Nasib Harga BTC
Masih menurut Fahmi, Ada tiga faktor utama yang dapat mendorong optimisme di pasar BTC dan aset kripto lainnya dalam waktu dekat, selain terkait pilpres AS.
Pertama, ada potensi penurunan suku bunga oleh The Fed sebesar 25 basis poin. Menurut Fahmi, data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) AS pada September yang berada di angka 2,1 persen, menurun dari 2,3 persen di bulan sebelumnya, mengindikasikan stabilitas yang cukup.
Hal ini membuka peluang penurunan suku bunga secara bertahap yang dapat menguatkan momentum positif di pasar kripto.
“Kendati begitu, menurunkan suku bunga hingga 50 basis poin masih dianggap terlalu berisiko. Penurunan sebesar 25 basis poin dapat membantu menjaga tren pelonggaran yang sudah mulai berlangsung dan menjaga stabilitas di pasar kripto secara keseluruhan,” jelasnya.
Kedua, kepastian regulasi untuk pasar dan industri kripto di AS menjadi katalis positif lainnya. Pada pemilu ini, industri kripto diperkirakan telah menyumbang sekitar US$119 juta baik untuk kampanye Donald Trump maupun Kamala Harris.
Dengan dukungan ini, diharapkan akan ada sinergi antara regulator AS dan pelaku industri kripto untuk menciptakan lingkungan regulasi yang lebih konstruktif dan bersahabat bagi perkembangan kripto di Amerika Serikat.
Kebijakan ini, jika berjalan dengan baik, juga dapat berimplikasi secara global dan mengangkat sentimen positif di kalangan investor kripto di seluruh dunia.
Ketiga adalah meningkatnya perhatian pemerintah AS dalam mengembangkan pasar kripto sebagai instrumen investasi yang strategis.
“Presiden baru nantinya usai pilpres AS, mungkin akan berupaya menarik simpati investor dengan memperioritaskan teknologi blockchain dan aset kripto untuk menjaga daya saing AS, terutama saat negara lain pun sedang berusaha menarik minat investor kripto global,” lanjut Fahmi.
Adopsi blockchain dan kripto di AS diyakini dapat memberikan keunggulan strategis bagi sektor keuangan dan investasi AS, di antaranya melalui integrasi aset dunia nyata (Real World Assets/RWA) dengan pasar keuangan tradisional AS.
Tantangan dan Strategi Investor Menghadapi Dinamika Pasar BTC
Meski ada beberapa potensi positif yang dapat mendorong lonjakan terjadap nasib harga BTC, masih terdapat beberapa tantangan yang bisa menahan pergerakan pasar kripto bernilai pasar tinggi ini.
Konflik yang mungkin muncul terkait hasil pilpres AS, seperti tuduhan kecurangan dari salah satu partai politik, dapat menghambat perkembangan sentimen positif di pasar kripto.
“Karena itulah, penting bagi investor untuk memiliki strategi investasi yang solid dengan mempertimbangkan berbagai skenario yang mungkin terjadi. Pekan ini mungkin akan menjadi pekan yang sangat dinamis bagi pasar kripto, di mana Bitcoin berpotensi mencapai harga tertinggi barunya,” ujar Fahmi.
AS Berusaha Kembalikan Dana Donasi Politik FTX, Apa Efeknya ke Pasar Kripto?
Dalam menghadapi ketidakpastian seperti ini, investor dapat memantau perkembangan pasar kripto sambil merancang strategi investasi yang fleksibel, baik di kondisi pasar yang positif maupun sebaliknya.
Selain itu, investor dapat menggunakan fitur Portfolio Analysis yang disediakan oleh platform seperti Reku untuk memantau kinerja investasi mereka secara realtime, termasuk meneropong nasib harga BTC, tanpa perlu melakukan perhitungan manual. [ps]