IKLAN

Pengalaman Bitcoin (BTC) si Wanita Yugoslavia

Seorang wanita Yugoslavia mengisahkan pengalaman hidupnya yang mengenaskan semasa perang, justru menumbuhkan pemahaman dan komitmen pada aset Bitcoin (BTC).

Dalam satu artikel di Bitcoin Magazine belum lama ini, Enza Coin , seorang investor dan pendukung Bitcoin, pengalaman-pengalaman mengerikan saat masa kecil di bekas Yugoslavia menjadi pemicu komitmen abadi terhadap BTC.

Narasi Coin dimulai dengan refleksi tentang bekas Yugoslavia, sebuah negara yang dulu berkembang pesat namun berubah menjadi kekacauan setelah Perang Dunia II dan munculnya sosialisme.

“Tidak ada negara lain di Eropa Timur atau bahkan Uni Soviet bekas yang mengalami kekejaman dari apa yang terjadi di Yugoslavia. Dan sebagai hasilnya, dapat disebut sebagai awal mula gerakan adopsi Bitcoin,” tutur Coin dalam artikel opini yang dilansir media investasi Nasdaq.

Coin menyoroti janji awal kemakmuran, dengan standar hidup yang tinggi, layanan kesehatan yang sangat baik, dan rasa kebebasan yang luar biasa.

BACA JUGA  Bos BlackRock: Bitcoin Lebih Baik daripada Emas untuk Melawan Inflasi

Posisi unik Yugoslavia sebagai negara yang tidak terikat membebaskannya dari kendala Tirai Besi, berkat kepemimpinan visioner Josip Broz.

Namun, ketika cengkeraman nasionalisme dan pengelolaan ekonomi yang buruk semakin erat setelah kematian Broz, nasib Yugoslavia mulai semrawut.

Tahun 1990-an menandai keruntuhan sebuah negara yang bersatu, ketika perang kemerdekaan memecahnya menjadi banyak entitas.

Coin menarik paralel antara sejarah yang penuh gejolak ini dan ketidakstabilan ekonomi yang sedang berlangsung di Lebanon, dengan menekankan peran penting pelajaran dari Yugoslavia dalam mendorong adopsi Bitcoin.

Pelajaran tentang Uang Nyata dari Hiperinflasi

Titik penting dalam perjalanan Coin terjadi selama krisis hiperinflasi Yugoslavia pada awal tahun 1990-an.

Dengan inflasi melonjak ke level yang sulit dibayangkan, nilai mata uang lokal anjlok hingga menjadi tak berharga.

“Inflasi mencapai 313.000.000 persen per bulan, atau 116.000.000.000 persen per tahun. Bank Nasional Yugoslavia mulai mencetak uang kertas dinar 500 miliar,” tulisnya.

BACA JUGA  Jangan Kaget, Harga Bitcoin Bisa Tembus US$135 Ribu!

“Saya ingat ayah saya memberi saya tumpukan uang kertas dinar untuk bermain sebagai anak kecil dan memberi tahu saya untuk hanya menggulungnya menjadi bola besar dan berlatih beberapa tembakan basket dengan saudara laki-laki saya.”

Ayahnya menyampaikan pelajaran yang akan terus bergema dalam hidup Coin, bahwa uang nyata tidak dapat dimanipulasi oleh keputusan tiba-tiba dari pemerintah.

Realisasi ini membentuk dasar bagi keterkaitan Coin dengan prinsip-prinsip inti Bitcoin, seperti pasokan terbatas dan desentralisasi.

Kedaulatan Bitcoin

Coin kemudian menjelajahi tantangan yang dihadapi individu dan keluarga di Yugoslavia saat mereka berusaha menjalani kehidupan di tengah ekonomi yang merosot.

Rekening bank luar negeri menjadi cara untuk melindungi penghasilan dari inflasi yang merajalela dan ketidakpastian politik. Namun, perpecahan Yugoslavia semakin memperumit situasi, mengakibatkan hilangnya kekayaan pribadi dan tabungan.

Kenangan Enza tentang kesempatan yang terlewat untuk menarik tabungan sebelum dibekukan menyoroti kerapuhan sistem keuangan tradisional.

BACA JUGA  Ini Pendorong Harga Bitcoin Rp5,6 Miliar pada Tahun 2044

Kedaulatan yang melekat pada Bitcoin dan jaminan bahwa tidak ada otoritas pusat yang dapat menyita atau memanipulasi kekayaan seseorang berdiri dalam kontras yang tajam dengan pengalaman masa lalu Coin.

Realisasi ini menjadi daya penggerak di balik advokasi Coin terhadap Bitcoin sebagai sarana untuk mempertahankan otonomi keuangan individu.

Di bagian akhir opini ini, Coin merenungkan dampak yang bisa dimiliki Bitcoin dalam mencegah konflik yang merobek Yugoslavia.

Dia membayangkan dunia di mana pemerintah, yang diincentifkan oleh mata uang fiat dan kekuasaan tak terbatas, dapat dipertanggungjawabkan melalui adopsi mata uang yang terdesentralisasi dan tak terbatas.

“Saya berharap Bitcoin telah diciptakan 20 tahun lebih awal dan diadopsi oleh Yugoslavia. Mungkin ini bisa mencegah perang dan keruntuhan negara. Mungkin nyawa sekitar 140.000 orang bisa diselamatkan,” pungkas Coin. [ab]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait