Negara-negara anggota ASEAN+3 baru-baru ini menyepakati kerja sama keuangan regional, termasuk dalam hal transaksi mata uang lokal (local currency transaction/LCT) sekaligus mengurangi pengaruh kuat dolar AS, dikutip dari Business.Inquirer.
Hal ini merupakan hasil kesepakatan dari Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara Anggota ASEAN+3 (the ASEAN+3 Finance Ministers’ and Central Bank Governors Meeting/AFMGM+3), yang diadakan di Incheon, Korea Selatan.
Sebagai pemain penting dalam ekonomi global, keputusan untuk menggunakan mata uang lokal untuk transaksi di negara-negara ASEAN+3 ini dapat berdampak signifikan pada ekonomi global.
Dalam artikel ini, kita akan membahas pengaruh kuat dolar pada ekonomi global dan dampak dari keputusan untuk menggunakan mata uang lokal untuk transaksi di negara-negara ASEAN+3.
Pengaruh Kuat Dolar pada Ekonomi Global
Dolar AS adalah mata uang dominan dalam sistem keuangan global. Ini berarti bahwa sebagian besar transaksi internasional, termasuk perdagangan dan investasi, menggunakan dolar AS sebagai mata uang pembayaran.
Keuntungan dari penggunaan dolar AS termasuk kemampuan untuk menghindari risiko nilai tukar dan kemudahan dalam melakukan transaksi. Namun, ada juga beberapa risiko yang terkait dengan penggunaan dolar AS.
Pertama, penggunaan dolar AS dapat meningkatkan kerentanan dan risiko stabilitas keuangan di negara-negara yang bergantung pada mata uang dominan tertentu untuk perdagangan internasional dan penyelesaian investasi.
Ketika nilai tukar dolar AS naik, maka negara-negara yang menggunakan mata uang lain akan merasa kesulitan untuk membayar hutang mereka. Akibatnya, ini dapat menyebabkan krisis keuangan di negara-negara yang terkena dampaknya.
Kedua, penggunaan dolar AS dapat memberikan keuntungan yang tidak adil bagi Amerika Serikat, karena negara itu dapat mencetak uang tanpa batas untuk membiayai defisit perdagangan dan membayar hutangnya.
Namun, ini juga dapat menyebabkan inflasi global dan meningkatkan risiko keuangan global.
Ketiga, penggunaan dolar AS dapat memberikan Amerika Serikat kekuatan yang tidak proporsional dalam sistem keuangan global.
Hal ini dapat mengurangi kepercayaan pada sistem keuangan global secara keseluruhan dan memperburuk ketidakadilan dalam sistem perdagangan internasional.
Dampak Keputusan Negara ASEAN+3 untuk Menggunakan Mata Uang Lokal
Dalam hal ini, keputusan untuk menggunakan mata uang lokal untuk transaksi di negara-negara ASEAN+3 dapat memberikan dampak positif pada ekonomi global.
Pertama, hal ini dapat mengurangi kerentanan dan risiko stabilitas keuangan di negara-negara ASEAN+3 karena mereka tidak lagi tergantung pada mata uang dominan tertentu.
Hal ini dapat mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar danpotensi krisis keuangan yang dapat timbul ketika nilai tukar mata uang dominan naik.
Kedua, keputusan untuk menggunakan mata uang lokal juga dapat membantu negara-negara ASEAN+3 mempromosikan perdagangan dan investasi regional.
Dalam sistem perdagangan global yang didominasi oleh dolar AS, biaya transaksi dapat menjadi sangat tinggi untuk negara-negara yang menggunakan mata uang lain.
Dengan menggunakan mata uang lokal, biaya transaksi dapat dikurangi, sehingga memungkinkan negara-negara ASEAN+3 untuk lebih mudah melakukan perdagangan dan investasi dengan negara-negara lain dalam kawasan.
Ketiga, keputusan untuk menggunakan mata uang lokal dapat membantu negara-negara ASEAN+3 memperkuat integrasi ekonomi regional.
Dalam sistem keuangan global yang didominasi oleh dolar AS, negara-negara di luar kawasan ASEAN+3 mungkin lebih cenderung melakukan perdagangan dan investasi dengan negara-negara lain yang menggunakan dolar AS.
Namun, dengan menggunakan mata uang lokal, negara-negara ASEAN+3 dapat mempromosikan perdagangan dan investasi antar negara di kawasan, sehingga memperkuat integrasi ekonomi regional.
Namun, keputusan untuk menggunakan mata uang lokal juga dapat memberikan dampak negatif pada ekonomi global.
Pertama, jika mata uang lokal tidak memiliki stabilitas nilai tukar yang baik, hal ini dapat menyebabkan fluktuasi nilai tukar yang signifikan dan meningkatkan risiko krisis keuangan.
Kedua, jika negara-negara ASEAN+3 tidak dapat mempromosikan penggunaan mata uang lokal dengan baik, hal ini dapat menyebabkan biaya transaksi yang tinggi dan membatasi perdagangan dan investasi regional.
Oleh karena itu, penting bagi negara-negara ASEAN+3 untuk memperkuat kerja sama dalam konektivitas pembayaran dan mempromosikan penggunaan mata uang lokal dengan baik dan mengurangi pengaruh kuat dolar.
Negara-negara ASEAN+3 harus memastikan bahwa mata uang lokal mereka stabil dan memiliki likuiditas yang cukup, sehingga dapat digunakan secara efektif untuk transaksi.
Selain itu, negara-negara ASEAN+3 juga harus memperkuat infrastruktur keuangan mereka untuk mendukung penggunaan mata uang lokal.
Keputusan untuk menggunakan mata uang lokal untuk transaksi di negara-negara ASEAN+3 dapat memberikan dampak positif pada ekonomi global.
Contohnya, seperti mengurangi kerentanan dan risiko stabilitas keuangan di negara-negara ASEAN+3, mempromosikan perdagangan dan investasi regional, dan memperkuat integrasi ekonomi regional.
Namun, keputusan ini juga dapat memberikan dampak negatif jika mata uang lokal tidak stabil atau jika penggunaannya tidak dipromosikan dengan baik.
Oleh karena itu, penting bagi negara-negara ASEAN+3 untuk memperkuat kerja sama dalam konektivitas pembayaran dan mempromosikan penggunaan mata uang lokal dengan baik.
Dengan memperkuat infrastruktur keuangan mereka dan memastikan bahwa mata uang lokal mereka stabil dan likuid, negara -negara ASEAN+3 dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk menggunakan mata uang lokal dengan efektif.
Selain itu, negara-negara ASEAN+3 juga harus bekerja sama untuk memperkuat integrasi ekonomi regional dan mempromosikan perdagangan dan investasi regional dengan menggunakan mata uang lokal.
Pada akhirnya, keputusan untuk menggunakan mata uang lokal untuk transaksi di negara ASEAN+3 dipandang sebagai bagian dari upaya luas untuk memperkuat kerja sama keuangan regional dan promosi pertumbuhan yang kuat, tangguh, dan berkelanjutan.
Dalam konteks pengaruh kuat dolar pada ekonomi global, keputusan ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada mata uang dominan tertentu dan mempromosikan integrasi ekonomi regional yang lebih kuat.
Namun, keputusan ini juga memerlukan dukungan yang kuat dari semua negara anggota ASEAN+3 dan upaya yang terus-menerus untuk memperkuat kerja sama dan infrastruktur keuangan regional.