Di era digital yang semakin maju, blockchain dan kripto sering kali berada di persimpangan hukum. Belum lama ini, sebuah kejadian menggemparkan komunitas kripto terjadi di Turki, yang menimbulkan berbagai tanda tanya dan perhatian luas.
Insiden penahanan seorang pengembang Ethereum di Izmir ini bukan hanya menjadi sorotan karena latar belakangnya, tetapi juga karena isu hukum yang masih kabur dan menimbulkan spekulasi.
Penahanan dengan Tuduhan yang Tidak Jelas
Pengembang ETH yang dikenal dengan nama “Fede’s Intern” ditahan oleh aparat keamanan Turki pada Minggu (10/08/2025). Melalui unggahannya di X, ia mengungkapkan bahwa dirinya sedang menghadapi tuduhan terkait klaim “penyalahgunaan” jaringan Ethereum.
“Saya di Turki, Izmir. Mereka bilang kepada pengacara saya bahwa saya telah membantu orang untuk menyalahgunakan Ethereum, dan saya mungkin akan didakwa,” ujarnya.

Fede’s Intern, peneliti asal Argentina yang cukup dikenal di komunitas, secara tegas membantah tuduhan yang menimpanya. Ia menegaskan bahwa dirinya dan timnya hanya membangun infrastruktur teknologi (“infra builders”), bukan melakukan tindakan ilegal.
Ia juga menyampaikan bahwa tuduhan itu datang langsung dari Menteri Dalam Negeri Turki. Meski begitu, Fede’s Intern sebelumnya bekerja sama dengan pihak berwenang dan akan membela diri atas klaim yang dianggapnya tidak berdasar.
“Menteri Dalam Negeri Turki mengatakan saya membantu menyalahgunakan Ethereum. Sepenuhnya terbuka untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dari Turki atau negara manapun, kami tidak membantu siapapun melakukan apapun, tetapi kami juga akan membela diri,” jelasnya.
Fede’s Intern Akhirnya Dibebaskan
Selama masa penahanan, Fede’s Intern memberikan kabar secara berkala. Ia menyebutkan bahwa dirinya dipindahkan ke ruangan pribadi dan mendapat pelayanan makanan yang memadai.
“Mereka membawa saya ke ruangan ini sekarang, dan makanannya luar biasa. Dalam tiga jam, sepertinya saya akan bisa keluar dengan jet pribadi ke Eropa. Saya akan tidur besok. Kami sudah memiliki tim pengacara yang bekerja untuk menangani ini,” tulis Fede setelah beberapa jam ditahan.
Lebih lanjut, ia menginformasikan bahwa pihak berwenang tengah mengatur agar dirinya dapat meninggalkan Turki. Pada update terakhirnya, Senin (11/08/2025), ia menyatakan bahwa dirinya telah dibebaskan.
“Saat ini saya sedang dalam penerbangan. Saya akan menjelaskan sisanya setelah saya mendarat di Eropa,” tulisnya.
Pengembang Blockchain Kerap Jadi Sasaran
Pengembang sering menjadi sasaran otoritas, dan Fede’s bukan yang pertama. Contohnya, Ross Ulbricht, pengelola situs Silk Road, ditangkap pada 2013 dan dibebaskan pada 2025. Pengembang Tornado Cash, Roman Storm, masih menghadapi proses hukum atas tuduhan memfasilitasi transaksi ilegal.
Kasus Fede’s Intern menunjukkan kompleksnya hubungan antara teknologi blockchain dan hukum. Teknologi ini membuka peluang inovasi, tapi juga menimbulkan kekhawatiran penyalahgunaan, sehingga pengembang sering berada di bawah pengawasan ketat.
Insiden ini mengingatkan bahwa selain kemajuan teknologi, tantangan regulasi dan hukum tetap harus dihadapi oleh para inovator digital. Mereka harus siap menghadapi risiko hukum yang mungkin muncul.
Bagaimana kasus ini berakhir dan dampaknya pada ekosistem blockchain menjadi perhatian komunitas global. Kasus ini menegaskan pentingnya keseimbangan antara inovasi dan kepatuhan hukum di dunia digital. [dp]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.