Alexey Pertsev, pengembang Tornado Cash yang dihukum karena kasus pencucian uang pada 2024, akhirnya dibebaskan dari penjara dengan syarat menjalani pemantauan elektronik selama masa tahanan rumahnya.
Pria berusia 31 tahun asal Rusia itu sebelumnya dijatuhi hukuman 64 bulan penjara oleh pengadilan Belanda pada Mei 2024 setelah dianggap bertanggung jawab atas penggunaan teknologi yang memfasilitasi transaksi ilegal.
Tornado Cash adalah layanan crypto mixer yang dirancang untuk mengacak transaksi guna menjaga anonimitas penggunanya. Namun, platform ini menjadi kontroversial setelah disalahgunakan oleh kelompok peretas, termasuk Lazarus Group asal Korea Utara.
Begini Cara Kerja Tornado Cash: Mixer untuk Mencuci Uang Hasil Peretasan WazirX
Departemen Keuangan AS menemukan bahwa Tornado Cash telah digunakan untuk mencuci miliaran dolar dan akhirnya menjatuhkan sanksi pada 8 Agustus 2022 sebagai upaya menekan aktivitas ilegal dalam ekosistem kripto.
“Hari ini, Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi terhadap crypto mixer Tornado Cash, yang telah digunakan untuk mencuci lebih dari US$7 miliar dalam bentuk cryptocurrency sejak didirikan pada 2019,” jelasnya.
Dengan dijatuhkannya sanksi tersebut, dampaknya turut dirasakan oleh para pengembang dan kontributor, termasuk Alexey Pertsev, yang sebelumnya divonis di Pengadilan Hertogenbosch, Belanda, pada 14 Mei 2024 atas tuduhan menciptakan alat privasi yang digunakan untuk mencuci uang.
“Terdakwa dan/atau kaki tangannya telah mengambil dari satu atau lebih objek, yaitu sekitar 535.809 ETH (senilai sekitar US$1,217 miliar),” sebagaimana tercantum pada dokumen dakwaannya.
Namun, setelah serangkaian permohonan jaminan yang sempat ditolak, pengadilan akhirnya menangguhkan penahanan Pertsev sebelum sidang banding, dengan syarat ia menjalani pemantauan elektronik.
Melalui unggahan di platform X pada 6 Februari 2025, pengembang crypto mixer tersebut mengumumkan kabar pembebasannya kepada para pendukungnya.
“Teman-teman terkasih, pada Jumat 7 Februari 2025 pukul 10 pagi, saya akan bebas! Ini bukan kebebasan yang sesungguhnya, tetapi lebih baik daripada di penjara,” tulisnya.
Dalam unggahan lanjutan di X, pengembangan Tornado Cash tersebut juga mengungkapkan bahwa kebebasannya saat ini dapat terjadi berkat bantuan hukum yang didanai oleh komunitas pendukungnya.
“Kebebasan itu tak ternilai, tetapi kebebasan saya memerlukan biaya besar. Tahanan rumah ini hanya mungkin terjadi berkat kerja keras pengacara yang dibayar dari donasi kalian. Perjuangan saya belum berakhir, dan untuk kemenangan akhir yang pasti, saya masih memerlukan bantuan kalian,” tulis Pertsev, Jumat (07/02/2025).
![Alexey Pertsev, Pengembang Tornado Cash](https://blockchainmedia.id/wp-content/uploads/2025/02/Alexey-Pertsev-e1738997724394.jpeg)
Kasus yang menimpa pengembang Tornado Cash tersebut telah memicu perdebatan luas di komunitas kripto dan di kalangan pengembang perangkat lunak mengenai batasan hukum dalam pengembangan teknologi berbasis blockchain, terutama dalam pembuatan software seperti crypto mixer yang berisiko disalahgunakan.
Para pendukungnya menilai bahwa menghukum developer hanya karena kode yang mereka buat dapat menciptakan preseden berbahaya bagi kebebasan inovasi. Di sisi lain, otoritas hukum tetap berpendapat bahwa pengembang harus bertanggung jawab jika alat yang mereka buat berkontribusi pada aktivitas kriminal.
Meskipun masih dalam tahanan rumah, pembebasan Alexey Pertsev, pengembang di balik salah satu crypto mixer paling populer tersebut, dari penjara menjadi babak baru dalam perdebatan hukum terkait privasi, kebebasan blockchain developer, dan regulasi teknologi blockchain di berbagai yurisdiksi. [dp]