PENGU Disebut Mirip PEPE, Bakal Meroket?

Token Pudgy Penguins (PENGU) kembali mencuri perhatian pasar kripto setelah mengalami lonjakan harga 25,75 persen dalam 24 jam terakhir. Kenaikan ini turut disertai oleh peningkatan volume perdagangan spot yang menembus US$1,95 miliar, atau naik 138% dibandingkan hari sebelumnya.

Aktivitas ini menjadikan PENGU sebagai salah satu token paling aktif di pasar saat ini, baik di segmen spot maupun derivatif.

Fenomena ini dipicu oleh sejumlah faktor kunci. Analis kripto popular, Ali Martinez, menyatakan bahwa grafik pergerakan PENGU menunjukkan pola yang menyerupai PEPE, namun dengan fundamental yang jauh lebih kuat.

“Fundamentalnya [PENGU] tidak berbohong. Dan ini masih tahap awal,” ujar Martinez.

Ia menekankan bahwa tidak seperti PEPE yang sekadar memecoin, PENGU didukung oleh brand Pudgy Penguins yang telah menghasilkan pendapatan riil dari penjualan produk fisik.

BACA JUGA  Telegram Hadirkan Fitur Crypto Exchange

Menurut data yang dikumpulkan, brand Pudgy Penguins berhasil mencatatkan lebih dari US$13 juta dalam pendapatan dari penjualan mainan di jaringan ritel besar seperti Walmart, Target, dan sejumlah toko lainnya. Hal ini memperkuat posisi PENGU sebagai token yang memiliki dukungan bisnis konkret, bukan sekadar proyek spekulatif.

Dukungan Platform Besar dan ETF Dorong Reli PENGU

Berdasarkan data CoinMarketCap, dukungan dari platform besar turut berperan dalam menciptakan sentimen positif di pasar. Pada hari Minggu (13/7/2025), Coinbase mengganti foto profil akun X mereka dengan gambar NFT Pudgy Penguins, yang kemudian diikuti oleh OpenSea, OKX dan Polkadot.

Aksi terkoordinasi ini langsung berdampak signifikan terhadap pasar NFT, di mana volume penjualan NFT Pudgy Penguins tercatat melonjak hingga 690 persen hanya dalam beberapa hari.

Selain itu, sinyal positif juga datang dari regulator. Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) secara resmi mengakui pengajuan spot ETF dari Canary Capital pada 10 Juli. ETF tersebut dikabarkan mengalokasikan antara 80 hingga 95 persen dari asetnya dalam bentuk token PENGU, sementara sisanya berupa NFT terkait proyek Pudgy Penguins.

BACA JUGA  Ripple Bersiap Gebrak Pasar AS dengan Inovasi Pembayaran, Begini Prospek XRP ke Depan

Respons dari pasar derivatif pun mencerminkan optimisme serupa. Open interest naik 25 persen menjadi US$363,58 juta, dan untuk pertama kalinya sejak awal Juli, funding rate berbalik positif. Perubahan ini menunjukkan meningkatnya minat trader terhadap posisi long, mengindikasikan keyakinan bahwa harga PENGU masih berpotensi naik.

Model bisnis yang matang juga menjadi daya tarik tersendiri. Pudgy Penguins tidak hanya mengandalkan penjualan NFT atau produk fisik, melainkan tengah mengembangkan ekosistem game multi platform yang mengusung skema berbagi royalti dengan pemegang NFT melalui lisensi kekayaan intelektual (IP).

Strategi itu diyakini akan memperluas adopsi dan menciptakan aliran pendapatan jangka panjang bagi komunitas.

Kombinasi antara kekuatan brand, adopsi NFT secara luas, pengakuan institusional lewat ETF, serta momentum teknikal yang kuat memicu perbandingan dengan keberhasilan PEPE di masa lalu.

BACA JUGA  Punya Dasar Teknikal yang Bullish, Mampukah Harga PEPE Kembali ke Jalur Hijau?

Namun, sejumlah analis melihat bahwa PENGU berpotensi menempuh jalur yang lebih berkelanjutan karena didukung oleh fondasi bisnis dan struktur tokenomik yang lebih matang.

Meski pasar kripto dikenal volatil, penguatan PENGU yang terjadi secara bersamaan di sektor spot, derivatif dan NFT menunjukkan adanya konsolidasi minat dari berbagai segmen pasar.

Dalam waktu dekat, perhatian investor kemungkinan akan semakin terfokus pada token-token yang memiliki nilai utilitas nyata dan dukungan dari dunia fisik, kategori yang kini sedang diklaim oleh PENGU. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait