Dave Portnoy, pengusaha dan blogger ternama asal Amerika Serikat (AS) mengatakan, bahwa Bitcoin (BTC) adalah skema Ponzi.
“Menurutku Bitcoin skema Ponzi yang besar. Jadi, kalian tidak perlu menjadi orang terakhir yang memilikinya,” kata Portnoy kepada Anthony Pompliano, Pendiri Morgan Creek Digital dalam podcast baru-baru ini.
Dalam podcast itu, Pompliano mencoba meyakinkan kembali Portnoy untuk membeli Bitcoin lagi.
“Jumlah Bitcoin yang kelak tersedia hanya 21 juta unit dan itu bisa diverifikasi secara jelas. Di baliknya adalah kekuatan komputasi terkuat di dunia. Jadi secara harfiah, jaringan komputer yang menjalankan Bitcoin lebih kuat dari jaringan komputer apa pun di dunia. Di sana tidak ada pemerintah, tidak ada yang dapat meretasnya, karena ini adalah jaringan komputasi terkuat di dunia,” kata Pompliano.
Portnoy mengakui lebih suka saham, karena lebih mudah diprediksi dibandingkan dengan Bitcoin (BTC). Namun demikian ia masih mempertimbangkan untuk kembali membeli Bitcoin, kendati beberapa waktu lalu dia menjual rugi Bitcoin-nya pada medio Agustus 2020 lalu.
Kala itu dia menjual Bitcoin, hanya karena ketika harga aset kripto Chainlink (LINK) mendadak ambruk. Portnoy mengaku membeli beberapa BTC senilai US$200 ribu pada 13 Agustus 2020, tapi sepekan setelahnya dia langsung menjual semuanya.
Dia juga membeli LINK senilai US$50 ribu dan beberapa aset kripto kurang tenar, OXT. Ia membeli aset kripto itu setelah “digoda-goda” oleh Pendiri bursa aset kripto Gemini, Si Kembar Winklevoss.
Menjawab Portnoy yang lebih suka saham, Pompliano menyergahnya dengan argumen cukup telak.
“Tentang pasar saham. Anda tahu mengapa selalu naik? Karena patokan nilainya adalah dalam dolar AS. Berbeda jikalau Anda menakarnya dengan emas, maka nilai pasar saham turun sejak tahun 1971. Pasar saham adalah ‘penipuan’ dalam hal perolehan nilai. Itu semua karena dolar yang didevaluasi,” kata Pompliano. [red]