IKLAN

Penjualan NFT Solana Menurun Karena Hype Ordinals, Harga Tradecurve Melesat

Ekosistem Solana mengalami penurunan yang signifikan dalam jumlah penjualan non-fungible token (NFT) bulanan, larena hype seputar Ordinals dari Bitcoin.

Beberapa ahli percaya bahwa Bitcoin berpotensi mengguncang dominasi yang dimiliki Ethereum atas pasar NFT.

Di sisi lain, bursa Tradecurve hadir dengan menawarkan perdagangan crypto dan derivatif dalam skala global, yang sepenuhnya tanpa batas, sehingga memungkinkan setiap orang mengakses semua kelas aset.

Hype Ordinals Menekan Penjualan NFT Solana 

Penjualan NFT Solana mengalami penurunan sebesar 50 persen di pasar sekunder dalam sebulan, dari US$85,7 yang diperoleh pada bulan April, menjadi US$44,9 pada bulan Mei.

Forkas SOL NFT Composite, ukuran aktivitas di atas blockchain, juga melihat penurunan 12,13 persen. Penurunan di pasar NFT Solana ini terjadi karena lonjakan Ordinals, NFT di atas jaringan Bitcoin.

BACA JUGA  Mengenal LOT.TRADE, Tempat Trader Kripto Bertarung Berebut NFT

Faktanya, penjualan NFT bulanan Bitcoin meningkat sebesar 474 persen pada bulan Mei, mencapai lebih dari US$189 juta, berdasarkan data dari CryptoSlan. Akibatnya, Bitcoin sekarang menjadi rantai NFT terpopular kedua, tepat di bawah Ethereum.

Pada 4 Juni 2023, crypto Solana diperdagangkan di harga US$22,05. Dalam dua minggu terakhir, Solana mengalami peningkatan nilai sebesar 10,1 persen, dan dalam 24 jam terakhir saja, meningkat sebesar 4 persen.

Hal itu menandakan bahwa koin SOL milik Solana tidak mengalami penurunan nilai akibat penurunan penjualan NFT-nya.

Tradecurve Berinovasi di Ruang DeFi, Tawarkan Akses Tanpa Batas ke Berbagai Aset 

Tradecurve adalah platform perdagangan all-in-one yang bertujuan untuk merevolusi industri perdagangan dengan menciptakan solusi untuk beberapa masalah utama yang dihadapi bursa saat ini.

Masalah itu termasuk mengharuskan persyaratan KYC bagi yang tidak memiliki rekening bank, biaya tinggi dan aksesibilitas terbatas ke perdagangan derivatif.

BACA JUGA  Mengapa Kompas Jual Foto Pakai Crypto Tezos (XTZ)?

Tradecurve adalah platform generasi berikutnya yang memungkinkan pengguna melakukan trading di ribuan pasar berbeda, langsung dari dompet crypto mereka, dan ini hanya mungkin terjadi karena penerapan teknologi blockchain.

Pengguna tidak diharuskan menyelesaikan KYC dan dapat menyetor crypto secara langsung. Setelah itu, mereka tidak hanya dapat memperdagangkan aset crypto, tetapi juga dapat trading CFD, valas, indeks, komoditas, opsi, ETF dan obligasi.

Platform ini akan membebankan biaya terendah, akan menerapkan Proof-of-Reserves (PoR), dan akan menampilkan leverage tinggi hingga 500:1.

Tradecurve juga akan menerapkan penetapan harga yang standar untuk semua kelas aset dan biaya terjangkau yang dapat dicek secara on-chain.

Sebagai hasilnya, para trader bisa mendapatkan harga yang paling menguntungkan dan memperoleh keuntungan terbesar dari investasi mereka. Dalam seminggu terakhir, nilai token asli Tradecurve, TCRV, mengalami kenaikan sebesar 25 persen.

BACA JUGA  Melirik Potensi Terbaru Sui, Solana, XRP, Bitcoin dan PENGU

Saat ini, pada presale tahap ketiga, token TCRV diperdagangkan di harga US$0,015, dan sudah ada 26.238.457 token yang telah terjual. [st]

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait