Pada awal minggu ini, sebuah perampokan besar terjadi di Bangkok, tepatnya di kawasan Lat Phrao, yang mengguncang dunia kripto. Sekelompok perampok tersebut berhasil mencuri uang tunai sebesar 3,4 juta baht, atau sekitar Rp1,6 miliar, dari tiga individu yang baru saja menyelesaikan transaksi kripto.Â
Mall di Bangkok Jadi Saksi Perampokan Kripto
Dilansir dari laporan media lokal Thai Rath pada Senin (30/06), perampokan terjadi sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Tiga korban yang menjadi sasaran perampokan sedang mempersiapkan uang tunai sebesar US$100.000 untuk membeli mata uang kripto.
Lima perampok bersenjata api dan pisau menyerang mereka di area parkir mall ternama tersebut. Para pelaku berhasil melarikan diri dengan uang tunai tanpa ada transaksi kripto yang terjadi, karena pembayaran hanya dilakukan dengan uang tunai.
Akibatnya, sulit untuk melacak tindak kejahatan ini melalui blockchain, karena tidak ada jejak yang tertinggal. Meski begitu, pihak berwenang sudah mendapatkan informasi terkait kendaraan pelaku, yaitu Honda Civic berwarna abu-abu, yang digunakan untuk melarikan diri.
Kasus ini memperlihatkan bagaimana transaksi yang terkait dengan kripto semakin berisiko. Meskipun ada informasi tentang kendaraan pelaku, tantangan besar tetap ada dalam upaya menangkap mereka, mengingat transaksi yang tidak tercatat secara digital.
Ancaman Kejahatan yang Semakin Meningkat
Perampokan di Bangkok bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, di Bali, perampok berhasil mencuri Rp3,2 miliar dalam bentuk aset digital. Kejadian-kejadian ini memperlihatkan bahwa transaksi kripto semakin berisiko.
5 Tindak Kejahatan Kripto Terkini yang Bikin Dunia Digital Waswas
Dengan meningkatnya minat terhadap kripto, kejahatan sejenis ini diperkirakan akan terus bertambah, baik berupa perampokan maupun penipuan. Oleh karena itu, pengguna kripto disarankan untuk lebih berhati-hati dan memilih platform serta metode pembayaran yang aman.
Pihak berwenang di Bangkok saat ini tengah berusaha menangkap pelaku perampokan yang terjadi di pusat perbelanjaan tersebut. Upaya ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan menindak tegas pelaku.
Langkah ini sangat penting untuk memastikan keamanan transaksi, terlebih lagi di tengah minat masyarakat yang semakin besar terhadap mata uang kripto. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.