Bagi para trader kripto tentu tidak asing dengan istilah margin trading maupun futures trading. Namun, apakah perbedaan keduanya dan bagaimana ini bekerja?
Tentu masih banyak trader yang belum memahami hal ini dengan baik. Oleh karena itu, Anda sebagai trader ataupun investor kripto harus memahami hal ini agar bisa menggunakannya ketika dibutuhkan.
Apa Sih Margin Trading?
Pada umumnya, margin trading dikenal dengan margin antara untung dan rugi ketika melakukan transaksi.
Namun, margin trading dalam kripto justru berbeda jauh.
Secara sederhana, margin trading merupakan strategi trading yang memungkinkan investor untuk membeli aset kripto tanpa harus memakai uangnya sendiri dan dengan meminjam dana dari broker.
Margin trading atau yang bisa disebut juga margin funding merupakan pinjaman dalam aset digital, dimana margin dari uang yang dipinjam dari broker dan perbedaan antara total nilai dari investasi dengan uang yang dipinjamkan, dikutip dari Ftx.medium.
Jaminan pada margin trading berasal dari aset yang berada di akun masing-masing. Jika terkena risiko maka jaminan akan hilang terutama ketika memakai trading on leverage.
Broker sebagai pemberi pinjaman dapat melikuidasi aset trader jika nilai investasinya turun cukup drastis.
Agar bisa melakukan trading kripto dengan margin, maka investor membutuhkan otoritas dari penyedia layanan untuk membuat akun margin dimana Anda bisa melakukan jaminan baik itu dari kripto, uang tunai atau sekuritas.
Leverage dapat menggandakan kemenangan atau kerugian, dan margin call dapat terjadi saat rugi besar seperti berkurangnya nilai ekuitas.
Margin call dapat memperbolehkan broker atau pihak bursa untuk melikuidasi jaminan yang ada tanpa persetujuan atau meminta pihak trader untuk mengisi akun marginnya agar tidak terkena likuidasi paksaan dari pihak broker.
Bagaimana Margin Trading Bekerja
Tujuan utama margin trading adalah menggandakan hasil dan memberikan pengalaman lebih kepada investor bagaimana memperoleh keuntungan dengan cepat.
Namun, hal ini juga berlaku ketika kalah terutama bagi para investor yang tidak memahami cara mainnya.
Margin trading bekerja ketika trader membuka akun margin dengan meminjam kripto dari broker. Trader akan melakukan deposit sebagai jaminan.
Kemudian, trader yang dipinjami kripto akan dikenakan bunga dalam bentuk mingguan, bulanan sesuai dengan kesepakatan. Ketika aset yang dipinjam dijual maka pinjaman ini akan langsung dibayarkan.
Layanan ini diberikan untuk meningkatkan daya beli investor sehingga bisa membeli kripto lebih banyak. Ketika aset ini dibeli maka kripto tersebut akan masuk sebagai pinjaman.
Jumlah aset yang bisa dibeli bergantung kepada harga dan nilai dari jaminan yang ada. Umumnya, broker memperbolehkan melakukan pinjaman dua kali dari nilai jaminan.
Contohnya, jika Anda ingin membeli aset kripto senilai US$1000 maka jaminan minimal yang dimiliki di akun margin sebesar US$500.
Apa Itu Margin Trading Leverage?
Akun margin biasanya menyediakan leverage trading. Leverage menggambarkan rasio dana yang dipinjamkan ke margin.
Jadi, jika terdapat rasio 10:1 dengan aset US$10.000 maka, dalam setiap transaksi yang dilakukan trader akan mengeluarkan US$1000.
Rasio ini bisa beragam bergantung pada trading platform atau pasar yang digunakan. Contohnya saja pada pasar saham memakai rasio 2:1.
Sedangkan kripto bisa dimulai dari 2:1 hingga 125:1. Margin trading ini juga memakai referensi dengan istilah jangka pendek atau panjang.
Ketika bermain jangka panjang, mereka akan mengambil posisi lebih jauh dengan prediksi harga akan naik.
Sedangkan jangka pendek dilakukan dengan asumsi hal sebaliknya akan terjadi. Jadi, jika harga kripto jatuh maka investor akan beruntung.
Apa Itu Futures Trading?
Futures trading merupakan bentuk kontrak derivatif yang mengikat pembeli dan penjual kripto untuk melakukan transaksi pada waktu tertentu di masa depan.
Selain margin trading, beberapa investor kripto justru lebih suka melakukan investasi di masa depan.
Pembeli dan penjual kripto akan sepakat melakukan transaksi dengan nilai dan jumlah tertentu di masa depan.
Kontrak ini umumnya digunakan pada bursa seperti CME Group, yang merupakan terbesar dan diakui secara global.
Berdasarkan Future Industry Association (FIA), 29 miyar future contract diperdagangkan pada 2021, dan future contract kripto sedang tumbuh di pasaran dengan peminatnya yang terus bertambah, dikutip dari Cointelegraph.
Pada 2021, terjadi peningkatan kontrak harian sebesar 13 persen untuk BTC pada kontrak dan micro bitcoin future trade. Keuntungan dari trading ini adalah memungkinkan investor melakukan lindung nilai aset kriptonya dari perubahan harga yang mungkin terjadi, dikutip dari CME.
Ketika memakai lindung nilai, maka investor akan mengambil posisi yang berlawanan dari yang mereka pegang dengan adanya underlying asset.
Saat mereka merugi di kemudian hari, mereka akan melakukan mitigasi melalui future contract sehingga peluang rugi diminimalisir.
Anda bisa tetap merugi ketika melakukan futures trading. Tapi, dengan bantuan lindung nilai maka kerugian bisa dimitigasi sehingga kerugiannya tidak sebesar ketika melakukan margin trading.
Bagaimana Futures Trading Bekerja
Futures trading dalam pasar kripto memungkinkan investor menebak harga Bitcoin di masa depan dengan waktu tertentu tanpa harus memilikinya, dikutip dari Sofi.
Para trader yang suka bermain di masa depan akan membuat kontrak. Penjual akan mengunci harga yang mereka inginkan di masa depan.
Sedangkan pembeli akan membeli sesuai harga kesepakatan sebagai lindung nilai jika ternyata nilai sebenarnya melewati harga yang disepakati.
Ketika melakukan kontrak ini setiap pihak harus menyetujui aturan yang ada dan memenuhinya hingga kontrak berakhir.
Jadi, kontrak ini bisa dilakukan per triwulan atau secara perpetual. Di dalam kontraknya harus mencakup:
- Batas waktu.
- Nilai kontrak yang terdiri jumlah kripto yang diperdagangkan serta aset yang dipakai dalam kontraknya.
- Leverage, beberapa bursa memperbolehkan untuk meminjam dana untuk meningkatkan potensi memperoleh untung lebih besar
- Penyelesaian bisa digunakan melalui kripto, uang tunai atau trasnfer via bank.
Perbedaan Margin Trading dengan Futures Trading
Antara margin trading dengan futures trading merupakan dua strategi investasi kripto yang berbeda.
Namun, Anda bisa memanfaatkan keduanya dengan baik agar bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Jika dilihat dari persamaan keduanya, maka baik margin trading maupun future trading merupakan alat investasi yang memungkinkan investor untuk membeli aset kripto lebih banyak.
Keduanya juga instrumen spekulatif dan memiliki pendekatan yang berbeda dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Keduanya mampu menggandakan keuntungan maupun kerugian. Khususnya pada pasar kripto dengan tingkat volatilitas tinggi.
Namun, hal ini senada dengan hukum investasi high risk high return. Oleh karena itu, trading jenis ini hanya direkomendasikan kepada trader berpengalaman saja.
Walaupun peluang dan tujuan keduanya memang mirip. Tetapi antar margin trading dan futures trading memiliki beberapa perbedaan besar, yaitu:
Pasar yang Berbeda
Biasanya margin trading dilakukan pada spot market. Sedangkan futures trading merupakan kontrak yang diperdagangkan dalam pasar derivatif dan berpengaruh pada pengiriman aset di masa depan, dikutip dari Binance.
Leverage
Pada umumnya, margin trading akan menggunakan leverage antara 5 hingga 20 persen. Sedangkan future trading bisa melewati 100 persen.
Alokasi Jaminan
Akun margin kripto memungkinkan trader untuk bermain di spot market melalui pinjaman dengan bunga sebagai bayarannya. Sedangkan pada futures hanya menggunakan itikad baik yang didepositkan sebagai jaminan, dikutip dari Ftx.medium.
Tipe Investor
Investor atau trader yang bermain pada margin trading merupakan tipe investor jangka pendek. Sedangkan yang bermain pada jangka panjang cenderung akan memakai futures trading.
Risiko
Walaupun margin trading dan futures trading memiliki potensi keuntungan yang besar. Bukan berarti keduanya tidak memiliki risiko sendiri sehingga Anda harus selalu berhati-hati.
Risiko pada Margin Trading
Margin trading sebenarnya lebih berisiko daripada trading biasa karena adanya leverage yang bisa membuat investor kehilangan lebih banyak uang.
Trader sebaiknya mempersiapkan dana lebih mengingat kripto mudah sekali berubah-ubah.
Terlebih investor harus membayar bunga dari pinjaman yang diambil dan utang akan terus bertambah karena bunga tersebut.
Karenanya, margin trading lebih cocok untuk investasi jangka pendek. Jika dipakai untuk jangka panjang maka profit lebih rendah daripada seharusnya.
Risiko pada Futures Trading
Risiko utama dari futures trading adalah adanya leverage yang bisa terus bertambah daripada posisi yang diinginkan.
Umumnya, jenis trading dengan future memperbolehkan leverage lebih tinggi dari underlying asset yang ada.
Artinya, mereka akan menghadapi risiko lebih besar terhadap margin call yang bisa menyebabkan kerugian di kemudian hari.
Baik margin trading dan futures trading memiliki kelebihan dan keunggulannya sendiri. Namun, Anda sebagai investro kripto dapat memilih yang paling tepat sesuai dengan preferensi masing-masing. [az]