Misteri di balik pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, masih terus menyita perhatian. Berbagai spekulasi, teori, dan klaim kembali muncul, memperlihatkan betapa pentingnya mengungkap identitas asli tokoh ini bagi dunia kripto.
Baru-baru ini, dokumenter HBO yang akan tayang pada 8 Oktober 2024 mendatang mengklaim akan mengungkap petunjuk baru soal siapa sebenarnya sosok di balik Satoshi Nakamoto. Rencana tayang film ini bertepatan dengan peringatan ke-16 terbitnya whitepaper “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System” yang akan jatuh pada 31 Oktober 2024.
Film Dokumenter HBO dan Klaim Baru
Salah satu petunjuk terbaru datang dari film dokumenter HBO berjudul Money Electric: The Bitcoin Mystery.
Film ini disutradarai oleh Cullen Hoback, yang sebelumnya dikenal lewat karya dokumenternya “Q: Into the Storm,” di mana ia berhasil mengidentifikasi beberapa pencetus teori konspirasi QAnon. Hoback kini beralih mengungkap misteri di balik pencipta Bitcoin yang telah lama menghilang.
Hoback, melalui akun media sosialnya, menggoda para penggemar kripto dengan pernyataan bahwa film ini akan menjadi perjalanan yang penuh kejutan.
“Beberapa dari kalian mungkin bertanya-tanya mengapa aku menghilang. Nah, aku sedang melacak seseorang yang juga menghilang. Penasaran siapa di balik Bitcoin? MoneyElectric: Misteri Bitcoin akan tayang Selasa depan. Ini akan menjadi sebuah perjalanan yang mendebarkan,” tulisnya di X.
Meskipun tidak secara eksplisit menyatakan bahwa dia berhasil mengidentifikasi Satoshi Nakamoto, banyak pihak yang percaya bahwa dokumenter ini akan memberikan petunjuk kuat. Meski demikian, tidak ada janji bahwa Nakamoto yang sebenarnya akan diungkapkan secara pasti.
Dilansir dari situs resmi HBO disebutkan, dalam film Money Electric: The Bitcoin Mystery, sineas pemberani Cullen Hoback menyelami asal-usul Bitcoin dan identitas penciptanya, Satoshi Nakamoto.
“Film dokumenter ini menawarkan investigasi yang mendebarkan dan menjangkau seluruh dunia, dengan Hoback melibatkan diri dengan para pemain kunci, mengungkap petunjuk yang belum pernah terlihat sebelumnya, dan dengan jenaka mengungkap kenaikan Bitcoin yang luar biasa,” sebut HBO.
Film ini adalah hasil produksi Hyrax Films yang bekerja sama dengan HyperObject Industries dan Hello Pictures. Produser dan sutradara, Cullen Hoback; produser, Alina Solodnikova, Jessie Deeter, dan Scott Holroyd; produser eksekutif, Adam McKay, Todd Schulman, Cullen Hoback, dan Taylor Jones. Sedangkan dari HBO ada produser eksekutif Nancy Abraham, Lisa Heller, dan Tina Nguyen.
Sejak Nakamoto “menghilang” dari forum di internet pada Desember 2010, spekulasi mengenai siapa di balik nama itu terus berlanjut. Beberapa teori menyebut Nakamoto sebagai individu, kelompok, atau bahkan entitas yang didukung oleh negara tertentu. FBI sendiri menolak mengonfirmasi apakah mereka memiliki informasi terkait identitas Nakamoto.
Craig Wright dan Kontroversinya
Satu nama yang selalu muncul dalam perdebatan seputar Satoshi Nakamoto adalah Craig Steven Wright, ilmuwan komputer asal Australia. Pada Mei 2016, Wright secara terbuka mengklaim dirinya sebagai Satoshi di sebuah wawancara dengan BBC.
Dengan menggunakan private key yang terkait dengan transaksi Bitcoin pertama, Wright mencoba membuktikan bahwa dialah sosok di balik penciptaan Bitcoin.
“Saya tidak menginginkan uang atau ketenaran, saya hanya ingin sendirian,” ujar Wright pada video tersebut, Senin (02/05/2016).
Namun, banyak pihak yang meragukan klaim Craig Wright. Walaupun Gavin Andresen, salah satu pengembang Bitcoin, mendukung klaim tersebut, masih banyak yang merasa bukti yang diajukan tidak cukup kuat.
Bahkan, Wright tidak dapat menunjukkan bukti yang paling signifikan—GNU Privacy Guard (GPG) private key milik Satoshi Nakamoto, yang dapat digunakan untuk menandatangani pesan atau melakukan transaksi Bitcoin.
Kontroversi semakin memanas ketika Wright terlibat dalam hard fork Bitcoin yang menghasilkan Bitcoin Cash, dan kemudian menjadi pemimpin Bitcoin Satoshi’s Vision (BSV).
Meski Craig terus berusaha memposisikan dirinya sebagai figur penting dalam dunia Bitcoin, sampai saat ini, klaim bahwa dia adalah Satoshi belum benar-benar dapat dipastikan.
Petunjuk lain datang dari aktivitas akun media sosial yang diyakini milik Satoshi Nakamoto. Pada 29 November 2018, akun Satoshi di Forum P2P Foundation tiba-tiba memposting status singkat: “nour.” Ini menjadi kali pertama akun tersebut aktif sejak 2011, sehingga menarik perhatian komunitas kripto.
Meskipun akun tersebut terdaftar dengan email yang digunakan Satoshi Nakamoto dalam whitepaper, banyak yang meragukan apakah Satoshi masih memiliki kendali atas akun tersebut, mengingat layanan email yang digunakan bisa dinonaktifkan atau diambil alih orang lain.
Len Sassaman Sosok Satoshi Nakamoto “Palsu” Lainnya?
Selain itu, muncul juga spekulasi terkait Len Sassaman, seorang kriptografer yang meninggal pada 2011, yang dianggap sebagai kandidat potensial Nakamoto.
Sassaman dikenal dengan karya-karyanya di bidang privasi dan desentralisasi, dua konsep utama yang mendasari ideologi Bitcoin. Waktu kematiannya yang berdekatan dengan menghilangnya Satoshi dari forum-forum kripto semakin memperkuat teori ini.
Bahkan situs taruhan prediksi Polymarket baru-baru ini mencatat bahwa banyak orang bertaruh bahwa Len Sassaman akan menjadi sosok yang disebut sebagai Satoshi Nakamoto dalam dokumenter HBO tersebut.
Pada situs pertaruhan tersebut, terdapat beberapa kandidat lainnya, namun Len Sassaman memimpin dengan 48 persen, diikuti oleh Hal Finney dengan 15 persen, Nick Szabo dengan 2 persen, dan kandidat lainnya, seperti Adam Back yang makalahnya dikutip sebagai salah satu referensi di whitepaper Bitcoin (2008).
Meskipun Sassaman meninggal karena bunuh diri pada 2011 setelah bertahun-tahun berjuang melawan depresi, sejarah panjangnya dalam dunia kriptografi membuat banyak orang meyakini bahwa dia adalah sosok di balik Bitcoin.
Misteri Satoshi Nakamoto yang Masih Terus Berlanjut
Perburuan terhadap Satoshi Nakamoto tampaknya masih jauh dari kata selesai dan mungkin tidak akan pernah selesai. Dengan berbagai spekulasi dan teori yang terus bermunculan, dari Craig Wright hingga Len Sassaman, dunia kripto terus menanti kepastian.
Apakah dokumenter HBO yang akan datang ini akhirnya akan mengungkap identitas sebenarnya dari sosok pencipta Bitcoin? Ataukah ini hanya akan menjadi tambahan babak baru dalam rangkaian teori yang sudah lama beredar?
Meski demikian, satu hal yang pasti: selama Satoshi Nakamoto tetap dalam bayang-bayang, dunia akan terus penasaran, dan misteri ini akan tetap menjadi salah satu teka-teki terbesar dalam sejarah keuangan digital.
Sosok Hal Finney, Kriptografer dan Penerima Bitcoin Pertama dari Satoshi
Sosok Cullen Hoback
Cullen Hoback adalah seorang sutradara, produser, dan pembuat film dokumenter asal Amerika Serikat yang dikenal karena mengeksplorasi isu-isu sosial, politik, dan privasi digital melalui karyanya. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah dokumenter Terms and Conditions May Apply (2013), yang mengulas dampak dari syarat dan ketentuan dalam perjanjian layanan digital terhadap privasi pengguna internet.
Hoback juga dikenal sebagai sutradara dokumenter Q: Into the Storm (2021), yang meneliti gerakan konspirasi QAnon dan mencari tahu siapa sosok di balik “Q”. Dokumenter ini tayang di HBO dan mendapat perhatian luas karena eksplorasinya terhadap fenomena online dan dampaknya pada dunia nyata. Dengan pendekatan kritis terhadap privasi dan media sosial, Hoback sering membahas bagaimana teknologi mempengaruhi masyarakat, baik dalam aspek privasi pribadi maupun kebebasan informasi. [dp]