Open interest pada perdagangan berjangka Bitcoin capai titik tertinggi US$10 milyar, menurut data Skew Analytics. Artinya, ada pesanan terbuka senilai US$10 milyar tentang masa depan harga Bitcoin. Pada saat yang sama, rekor harga Bitcoin juga ditembus, melebihi US$30 ribu dan sampai di angka US$34.608.
Kontrak berjangka adalah instrumen derivatif Bitcoin di mana trader sepakat membeli Bitcoin dengan harga masa depan yang disetujui sebelumnya.
Jika harga Bitcoin meningkat sebelum kontrak tersebut kadaluarsa, investor yang membeli akan untung sebab bisa menjual Bitcoin di pasar terbuka. Sebaliknya, bila harga Bitcoin jatuh, maka investor akan rugi.
Open interest adalah jumlah kontrak berjangka Bitcoin yang belum ditutup. Kontrak berjangka diselesaikan di masa depan.
Sejumlah kontrak kadaluarsa setelah periode tertentu (sehari, sebulan, satu kuartal, setahun dan seterusnya).
Hal ini menjelaskan mengapa open interest untuk kontrak berjangka turun dari US$9,4 milyar pada 31 Desember menjadi US$8 milyar pada 1 Januari.
Kontrak berjangka lain dinamai kontrak abadi (perpetual), yang berarti investor dapat menguangkannya kapan saja.
Kontrak berjangka berbeda dengan kontrak options, di mana investor memiliki kewajiban, tetapi bukan hak, untuk membeli Bitcoin saat kontrak kadaluarsa.
Tetapi volume kontrak berjangka langsung meningkat kembali pada 2 Januari 2021 dikarenakan dua alasan. Pertama, trader berjangka yang kontraknya baru saja kadaluarsa melihat harga Bitcoin melonjak dan membeli kembali.
Kedua, ada trader baru yang melihat harga Bitcoin melampaui US$30 ribu dan ingin mendapat cuan dari pergerakannya. [decrypt.co/ed]