Sejumlah potensi akibat dari ETF Spot Ethereum disampaikan oleh Reku belum lama ini. Apakah menjanjikan?
ETF Spot Ethereum di AS dijadwalkan akan diperdagangkan di perdana mulai Selasa (23/7/2024) waktu setempat di bursa efek di Negeri Paman Sam itu.
ETF itu adalah ETF pertama di AS yang bernilai kripto Ethereum Spot. Sebelumnya, pada Januari 2024 telah hadir ETF Spot Bitcoin yang mampu mendulang arus masuk modal signifika. Hal serupa diharapkan pada ETF Spot Ethereum.
ETF Ethereum Resmi Disetujui SEC, Siap Diperdagangkan Hari Ini!
ETF Spot Ethereum Berpotensi Pengaruhi Pasar Secara Signifikan
Di tengah pemulihan Bitcoin akhir-akhir ini, perkembangan dan respon pasar yang positif terhadap peluncuran ETF Spot Ethereum juga berpotensi mempengaruhi pasar secara signifikan dalam jangka pendek, kata Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin.
“Seperti yang kita tahu, Ethereum meskipun sama-sama merupakan aset kripto digital seperti Bitcoin, ia memiliki beberapa karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan Bitcoin. Investor mungkin akan merasa perlu mendiversifikasikan asetnya selain di Bitcoin. Terlebih, terdapat rekomendasi alokasi Bitcoin yang optimal dalam portfolio oleh Ark Invest yang meningkat dari 6,2 persen pada 2022 menjadi 19,4 persen pada 2023, yang disampaikan pada sebuah laporan yang dirilis Februari lalu,” jelas Fahmi dalam keterangannya belum lama ini.
Selain itu, potensi integrasi fitur staking untuk ETF Spot Ethereum juga menjadi faktor yang dapat mengubah sentimen terhadap potensi ETF tersebut. Sejauh ini pasar masih skeptis terhadap akan disetujuinya fitur tersebut, namun, pasar juga skeptis terhadap akan disetujuinya ETF Spot Ethereum beberapa pekan yang lalu.
Staking pun disebut sebagai strategi menarik dan bisa dijadikan alternatif dalam mengembangkan portfolio, terlebih-lebih dalam fase bullish saat ini.
“Staking bisa menjadi strategi yang menarik untuk mendapatkan potensi peningkatan nilai portfolio yang lebih optimal di fase bullish, di mana investor tidak hanya berpotensi mendapatkan pertumbuhan dari capital gain namun juga staking reward. Investor perlu memilih platform investasi dan jual-beli aset kripto yang perizinan staking dari Bappebti seperti Reku. Sebab, staking yang berizin memastikan operasionalnya terjadi di blockchain, bukan mekanisme lainnya,” imbuhnya.
Pantau Crypto Whale dan Suku Bunga The Fed
Pemahaman para pelaku pasar terhadap situasi yang ada saat ini, termasuk di dalamnya pemahaman terkait situasi whales dan suku bunga tinggi The Fed, dapat menciptakan perilaku investasi yang cenderung lebih berhati-hati, di mana Bank Sentral AS itu diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga mulai September 2024 mendatang menurut data dari CMEGroup. Ini yang bisa memperkuat sentimen positif dan arus masuk ke pasar kripto.
“Hal itu salah satunya turut tercermin pada momentum ketika wallet Pemerintah Jerman terlihat melakukan upaya penjualan Bitcoin dalam jumlah besar pada minggu lalu. Meskipun terdapat katalis positif dari perkembangan inflasi AS, Bitcoin baru mengalami kenaikan setelah saldo Bitcoin di wallet pemerintah Jerman tersebut habis,” lanjutnya.
Selain itu, dengan adanya distribusi Bitcoin kepada para kreditur crypto exchange MtGox yang berpotensi turut meningkatkan tekanan jual, terlepas dari besarannya yang belum dapat dipastikan, skenario di mana investor mungkin akan lebih memilih mengambil posisi yang konservatif sambil menunggu perkembangan lebih lanjut, masih cukup terbuka. [ps]