Peretas sistem komputer perusahaan game terkenal, Capcom, disebutkan meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin (BTC) senilai US$11 juta (Rp156 miliar). Pihak Capcom belum mengakui, tetapi sejumlah bukti awal mengatakan sebaliknya.
4 November lalu, pihcak Capcom mengumumkan telah terkena serangan siber pada 2 November 2020, yang menyebabkan penghentian sebagian jaringan komputer perusahaan mereka untuk mencegah penyebaran serangan tersebut.
“Dimulai pada dini hari 2 November 2020, beberapa jaringan sistem Capcom Group mengalami masalah yang memengaruhi akses ke sistem tertentu, termasuk surel dan server file. Perusahaan telah memastikan bahwa hal ini disebabkan oleh akses tidak sah yang dilakukan oleh pihak ketiga. Kami telah menghentikan beberapa operasi jaringan internal sejak 2 November 2020,” sebut Capcom pada 4 November 2020.
Sejak serangan itu, Capcom telah menampilkan pemberitahuan di situsnya yang memperingatkan pengunjung bahwa surel dan permintaan dokumen tidak akan dijawab, karena serangan tersebut memengaruhi sistem surel.
Ketika itu, menurut Bleeping Computer (5 November 2020), Capcom tidak mengungkapkan rincian serangan siber tersebut. Tetapi dalam contoh ransomware yang ditemukan oleh peneliti keamanan Pancak3, terlihat jelas bahwa geng ransomware Ragnar Locker adalah pelaku serangan itu.
I can confirm that Capcom was infected with Ragnar Locker https://t.co/ily9RAzvMg
— pancak3 (@pancak3lullz) November 5, 2020
Menurut Pancak3 kepada Bleeping Computer, Ragnar Locker menyatakan bahwa mereka telah mencuri file sebesar 1 TB yang tidak terenkripsi dari jaringan komputer Capcom di Jepang, Amerika Serikat dan Kanada.
Pancak3 juga mengatakan bahwa Ragnar Locker mengklaim telah mengenkripsi 2.000 perangkat di jaringan Capcom dan menuntut US$11.000.000 dalam bentuk Bitcoin (BTC) agar perangkat dan data di dalamnya bisa dipulihkan.
Sebagai bukti sahih, Pancak3 bahkan melampirkan wadah percakapan daring antara Capcom dengan peretas untuk menegosiasikan soal biaya penebusan.
Namun, menurut Pancak3, wadah percakapan itu belum digunakan oleh Capcom, yang menandakan belum ada sama sekali pembicaraan soal biaya tebusan. [red]