Peretas FTX Kini Jadi Whale ETH Senilai Rp4,4 Triliun

Peretas yang berhasil mengeksploitasi FTX yang telah bangkrut pada minggu lalu, sekarang meraup untung berlipat ganda dengan memiliki status whale untuk kripto Ethereum.

Sehari setelah FTX mengajukan bangkrut, saldo di wallet yang dimiliki perusahaan ini berkurang drastis dengan nilai melebihi US$663 juta dari berbagai aset kripto, dilansir dari Elliptic.

Elliptic menduga sekitar US$477 juta dicuri, dengan sebagian besar token tersebut dikonversikan ke dalam ETH.

Sedangkan ratusan token lain yang berbeda dengan nilai lebih dari US$186 juta diyakini disimpan dalam tempat penyimpanan khusus oleh FTX sendiri.

Peretas ini masih menguras wallet FTX empat hari kemudian yang kemudian dikenal oleh analis sebagai ‘on-chain spoofing‘, dilansir dari Cointelegraph.

Menurut perusahaan keamanan blockchain Beosin, peretas menggunakan sistem swap berganda dan cross-chain transaction beberapa hari lalu dan mereka memegang aset kripto sekitar US$338 juta pada Selasa (15/11/2022).

Peretas ini juga meraup 228.523 ETH atau setara dengan US$288,8 juta menurut harga pasar terkini.

Hal ini membuat pemilik akun bernama “FTX Account Drainer” menjadi pemegang Ethereum ke-35 terbesar berdasarkan jumlah ETH yang dimilikinya.

Peretas FTX Menjadi Whale Kripto ETH

Berdasarkan daftar Ethereum rich dari Coincarps, pemegang ETH teratas adalah Beacon Chain yang memiliki 15 juta ETH. Kemudian, 20 pihak teratas dipegang oleh bursa kripto, protokol keamanan lapis dua dan jembatan keuangan terdesentralisasi.

20 pihak teratas memegang sebanyak 27,7 persen dari seluruh ETH yang ada di dunia. Sedangkan 50 entitas teratas memegang sepertiga dari keseluruhan ETH tersebut.

Eksploitasi baik pada FTX dan FTX.US, membuat banyak orang berspekulasi bahwa ini pekerjaan orang dalam.

“Kecuali ada kompromi kunci pribadi, yaitu orang dalam yang memiliki akses pada wallet yand dapat memindahkan dana tersebut tidak bisa dikesampingkan,” ujar Hugh Brooks, direktur operasi keamanan dari perusahaan analisa Certik, dilansir dari Cointelegraph.

Harga ETH tidak terpengaruh dari potensi penjualan besar-besaran kripto ini ke pasar oleh pemilik Ethereum terbesar ke-35 tersebut.

Pada waktu penulisan, ETH sendiri memiliki harga sebesar US$1.260. Namun, aset ETH sendiri hilang sekitar 23 persen dari pasaran semenjak bencana FTX menerjang.

Hal ini menyebabkan pengguna kehilangan asetnya dan peretas FTX pun menjadi semakin merajalela dan berhasil memegang ETH dalam jumlah besar. [az]

Terkini

Warta Korporat

Terkait