Peretas Ini Mengaku Menambang Crypto Lewat Puluhan Ribu Laptop

Seorang peretas diketahui telah menyabotase puluhan ribu laptop yang ia gunakan untuk menambang crypto dan meraup cuan darinya.

Sejak beberapa tahun lalu, aksi peretasan di industri crypto menjadi hal yang marak karena peluang keuntungan yang ditawarkannya.

Mulai dari pencurian data untuk mengakses akun pengguna di bursa crypto, mencuri aset dari jaringan dan bridge, peretasan juga merambah ke aplikasi jahat yang dapat memanfaatkan komputer korban untuk menambang crypto secara diam-diam.

Peretas Menambang Crypto Pakai Ribuan Laptop

Berdasarkan laporan Finbold, seorang peretas etis bernama Ryan Montgomery mengatakan dalam sebuah acara tentang bagaimana ia memanfaatkan keahliannya untuk menambang crypto menggunakan perangkat orang lain.

Dalam acara milik Shawn Ryan, Montgomery mengatakan bahwa dirinya telah menyabotase banyak komputer dan laptop, memungkinkannya untuk mengontrol keyboard, mouse, melihat layar dan sebagainya tanpa seizin pemilik perangkat.

Tidak menggunakannya untuk mencuri data, Montgomery justru memanfaatkan hal tersebut untuk menambang crypto menggunakan perangkat yang telah ia sabotase.

“Saat itu hanya Bitcoin (BTC) dan Litecoin (LTC). Saya memiliki cukup banyak penambangan di komputer yang terinfeksi setiap saat. Hal yang saya lakukan adalah, jika Anda dapat mengatakan bagus, itu adalah ketika komputer tidak digunakan, ia akan menggunakan 100 persen persen prosesor dan kartu grafis untuk menambang koin. Dan ketika komputer sedang digunakan, itu hanya akan menggunakan 20 persen,” ujarnya.

Ia melakukan hal tersebut untuk meminimalisir efek negatif pada perangkat yang telah ia retas dan penggunanya, agar mereka tetap dapat menggunakan perangkatnya tanpa kendala yang membuat mereka jengkel karena performanya melambat.

Saat pembawa acara menanyakan ada berapa banyak perangkat yang telah ia retas, Montgomery mengatakan bahwa mungkin ada sekitar puluhan ribu perangkat komputer yang telah ia gunakan untuk menambang crypto dan memasukkannya ke pool penambangan.

Tetapi, Montgomery mengaku bahwa dirinya sudah tidak lagi melakukan hal tersebut karena urusan moral dan ia telah melirik peluang bisnis lain yang tidak merugikan orang lain.

Tentu saja, tidak banyak peretas yang menjunjung moralitas seperti Montgomery, tetapi tetap saja aksinya selama ini tidak dibenarkan dan tak layak untuk ditiru. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait