Peretas Ronin, yang mendapatkan crypto curian senilai US$160 juta, telah samarkan aset menggunakan renBTC dan layanan mixing yang disanksi AS.
Peretasan Ronin Bridge adalah aksi kejahatan siber dengan nilai terbesar dalam sejarah industri kripto, membawa kekhawatiran tersendiri bagi investor di lingkungannya, termasuk di game kripto Axie Infinity.
Sekadar informasi Ronin Bridge adalah sidechain Ethereum yang dibuat untuk Axie Infinity, yang memungkinkan pengguna untuk mentransfer aset antara sidechain dan mainnet Ethereum.
Axie Infinity adalah game kripto popular yang mengusung konsep play-to-earn (P2E), dengan melakukan pertarungan antar monster yang disebut Axie. Pengguna akan mendapatkan token SLP dalam permainan, yang dapat digunakan untuk pengembangan Axie dan dapat ditukarkan dengan uang fiat melalui bursa kripto.
Crypto Curian Ronin Disamarkan Peretas
Berdasarkan laporan Forkas News, mayoritas dana curian yang pada awalnya berupa USDC sebanyak 25,5 juta token, telah diubah menjadi koin ETH sebanyak 8.564,68.
Menurut laporan perusahaan keamanan blockchain SlowMist, itu terjadi pada 23 Maret, di mana lima hari setelahnya, semua ETH tersebut dipindahkan ke dompet bursa kripto FTX, Huobi dan Crypto.com.
Laporan tersebut juga menjelaskan bahwa dari tanggal 28 sampai 29 Maret, peretas menarik BTC dari bursa ke jaringan Bitcoin menggunakan layanan mixing seperti Blender.io, yang telah disanksi oleh Departemen Keuangan AS.
Dan pada tanggal 4 April sampai 19 Mei, peretas kembali memindahkan koin, yaitu ETH sebanyak 175.000, menggunakan layanan mixing Tornado Cash, yang juga telah dikenakan sanksi.
Dana yang telah di-mixing diketahui telah ditukar dengan renBTC dan dijembatani ke jaringan Bitcoin. Sebagian dana pun kembali dikirim menggunakan layanan mixing lainnya.
Diketahui, sebagian besar dana telah kembali dimasukkan ke mixing Blender.io dan ChipMixer. Sementara, sebagian kecil dana dipindahkan ke bursa kripto seperti Binance, Coinbase dan WhiteBit.
“Hingga saat ini, para peretas telah menarik dana curian senilai US$20,72 juta dari bursa,” ungkap laporan tersebut.
Diyakini, peretas Ronin adalah grup peretas dari Korea Utara, Lazarus, yang telah terlibat di beberapa kasus peretasan dengan nilai fantastis.
“Ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum menemukan uang [yang dicuri]… Ini adalah misteri yang harus diselidiki dan saya menantikan lebih banyak kemajuan dari yang sedang dibuat,” ujar LiteZero dari SlowMist. [st]