IKLAN

Peretasan Poly Network, 57 Aset dan 10 Blockchain Terdampak

Poly Network, sebuah protokol cross-chain bridge terkemuka, baru-baru ini mengumumkan penangguhan sementara layanan mereka menyusul ekploitasi keamanan besar.

Platform ini mengungkapkan bahwa serangan tersembunyi telah mempengaruhi 57 aset di sepuluh rantai blok yang berbeda.

Kejadian tersebut mengguncang komunitas kripto, tetapi tindakan cepat diambil oleh berbagai proyek untuk mengurangi risiko yang terkait dengan serangan tersebut.

Poly Network Diretas

Berdasarkan laporan Coinedition, sebagai respons terhadap eksploitasi tersebut, Poly Network menghubungi bursa terpusat dan lembaga penegak hukum untuk meminta bantuan mereka dalam menangani masalah ini.

Selain itu, platform juga membagikan rincian alamat yang memegang sebagian besar aset yang terkena melalui untaian Twitter, yang mungkin membantu dalam upaya pemulihan.

Untuk mengurangi dampak kejahatan siber yang baru-baru ini terjadi, platform telah berkomunikasi dengan berbagai tim proyek dan mendorong mereka untuk segera menarik likuiditas dari bursa terdesentralisasi (DEX).

BACA JUGA  Terungkap! Lazarus Group Ternyata Dalang di Balik Peretasan Bybit

Secara bersamaan, platform juga menyarankan pengguna yang memiliki aset yang terkena dampak untuk mempercepat proses penarikan likuiditas dan membuka kunci token LP mereka.

Setelah serangan tersebut, beberapa proyek yang terkait dengan Poly Network mengambil langkah tegas. Neo, salah satu anggota Pendiri Poly Network, menangguhkan sementara layanan cross-chain bridge.

Demikian pula, Metis DAO mengungkapkan bahwa tidak ada likuiditas jual tersedia untuk BNB dan BUSD yang baru saja diterbitkan di platform mereka, sehingga hampir tidak berharga.

Token METIS, yang merupakan salah satu dari 57 aset yang terkena serangan tersebut.

Investigasi terhadap serangan terhadap Poly Network telah dimulai, dengan perusahaan keamanan blockchain dan para analis berupaya untuk mengidentifikasi penyebab di balik serangan tersebut.

Misalnya, analis kripto Arhat menyimpulkan bahwa serangan terjadi karena kerentanan kontrak pintar dalam alat cross-chain bridge Poly Network.

BACA JUGA  Binance Menerima Titah untuk Melacak Peretasan Rp37,3 Milyar

Pada saat yang sama, platform solusi keamanan web3 Dedaub menyatakan bahwa Poly Network memiliki pengaturan multisig 3 dari 4 yang sederhana selama 2 tahun. Dedaub menyimpulkan bahwa kunci privat ke alamat yang ditandai telah disusupi.

Selain itu, platform analisis data web3 Lookonchain dilaporkan menjadi yang pertama memberi peringatan kepada komunitas kripto.

Lookonchain menyatakan bahwa para peretas telah menjual sejumlah besar aset curian, seperti 94 miliar SHIB dengan harga 360 ETH, 495 juta COOK dengan harga 16 ETH dan 15 juta RFuel dengan harga 27 ETH. [st]

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait