Performa ETH Disalip SOL, Tapi Pesta Belum Dimulai!

Reli selama bulan Oktober telah berhasil mengerek harga Solana (SOL) sebesar 10,06 persen, sementara holder Ethereum (ETH) harus menerima penurunan sebesar -3,32 persen. Namun, apakah kondisi ini akan terus berlanjut dan narasi Solana sebagai “Ethereum killer” bisa bertahan? Simak analisis lengkapnya berikut ini!

OLEH: Muhammad Syafi’i Nurullah
Blogger dan Pengamat Aset Kripto

Volume DEX ETH vs SOL

Volume DEX Berdasarkan Jaringan, Solana terlihat mulai mendominasi dan mengejar Ethereum
Volume DEX Berdasarkan Jaringan – DefiLlama

Sepanjang bulan Oktober, volume decentralized exchange (DEX) dalam jaringan Solana berhasil mendominasi dan mengalahkan volume DEX di jaringan Ethereum.

Berdasarkan data pada platform DefiLlama, terlihat bahwa volume DEX Solana mulai mendominasi sejak 11 Oktober 2024 dengan dominasi sebesar 22,94 persen dan terus berlanjut hingga ditutup pada angka 24,95 persen di akhir bulan.

Analis menyebut, peningkatan volume perdagangan dalam DEX Solana didorong oleh aktivitas perdagangan memecoin yang melonjak pada bulan Oktober dengan volume tertinggi berasal dari platform seperti Raydium, Orca, dan Lifinity.

Sementara pada DEX Ethereum, volume berhasil tetap tinggi pada platform decentralized finance (DeFi) yang mapan seperti Balancer, Curve, Pendle, dan Ether.fi.

Selain itu, ekosistem Ethereum juga masih mendominasi jika kita mempertimbangkan volume pada Layer 2. Volume DEX pada Arbitrum dan Base jika digabung berkontribusi sebesar 24,34 persen terhadap total volume perdagangan DEX pada akhir bulan Oktober.

Perbedaan sumber volume perdagangan pada kedua jaringan bisa menjadi indikator kestabilan volume dalam jangka panjang. Seperti yang kita ketahui, tren memecoin cenderung terjadi dalam waktu yang singkat dan hanya mewakili sebagian kecil dari ekosistem dApps yang lebih luas.

Staking Reward ETH vs SOL

Kendati ETH menawarkan volume yang lebih stabil di platform DeFi mapan, tidak bisa dipungkiri bahwa jaringan Solana memiliki daya tarik tersendiri dari imbal hasil staking yang mereka tawarkan.

Berdasarkan data Staking Rewards, jaringan Solana berhasil memberikan imbal hasil staking hingga 7,11 persen dalam satu tahun terakhir, sementara Ethereum hanya mampu memberikan 4,12 persen saja.

Imbal Hasil Staking Solana saat ini lebih besar dibandingkan Ethereum
Imbal Hasil Staking

Selain itu, besaran hadiah yang diberikan oleh jaringan Solana dalam satu tahun terakhir juga berhasil menyentuh angka US$4,28 miliar, jauh lebih besar dari Ethereum yang hanya berada di angka US$2,78 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan Solana lebih pandai dalam menghasilkan pendapatan dibandingkan dengan jaringan Ethereum.

Data dari DefiLlama juga menunjukkan bahwa sepanjang bulan Oktober, total value locked (TVL) di jaringan Solana berhasil meningkat sebesar 12,19 persen sementara pertumbuhan TVL di jaringan ETH berjalan lambat di angka 1,18 persen saja.

Perbedaan ukuran antara TVL Ethereum yang sudah berada di angka US$49,871 miliar pada akhir Oktober dan TVL Solana yang baru berada di angka US$6,273 miliar mungkin bisa menjadi penyebab perbedaan persentase pertumbuhan TVL di kedua jaringan.

Namun, jika ditilik dari besaran dana, Solana tetap memimpin dengan pertumbuhan TVL sebesar US$678 juta sepanjang bulan Oktober, sementara ETH hanya tumbuh sebesar US$582 juta pada periode yang sama.

Kondisi tersebut bisa menjadi indikasi bahwa jaringan Solana masih punya ruang pertumbuhan TVL yang lebih luas di masa depan jika dibandingkan dengan jaringan ETH yang saat ini ukurannya sudah sangat besar.

Pesta Belum Dimulai

Meskipun reli Oktober membawa euforia di pasar, pesta sejatinya belum dimulai. Saat ini, Bitcoin masih gagal menembus all-time high (ATH) dan kembali mendekati support level. Ini menandakan bahwa bull market belum sepenuhnya terjadi, dan risiko koreksi masih bisa membayangi pasar ke depannya.

Jika melihat performa harga, ETH yang ditutup pada level US$2.518,61 di akhir Oktober masih berada 38,4 persen di bawah ATH 2024 yang mencapai US$4.093,92. Sementara itu, SOL yang ditutup di US$168,69 pada periode yang sama, hanya terpaut 19,7 persen dari ATH tahun ini di angka US$210,18.

Kondisi kedua jaringan ini memperlihatkan bahwa kenaikan Oktober belum cukup untuk menjadi indikator jelas bagi performa SOL dan ETH di masa mendatang. Narasi Solana sebagai “Ethereum killer” juga masih bisa berubah, mengingat potensi pertumbuhan ETH yang masih kuat.

Selain itu, kenaikan SOL yang sebagian besar didorong oleh tren meme coin crypto serta koreksi yang masih membayangi BTC membuat investor perlu menunggu dan melakukan riset lebih mendalam sebelum memutuskan berinvestasi di kedua aset ini. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait