Pemerintah Tiongkok yang semakin ‘ganas’ dalam menerapkan pelarangan tambang Bitcoin pun akhirnya kembali memakan korban, dengan ditutupnya bisnis penambangan di sebuah kota di Provinsi Sichuan.
Bisnis Tambang Sichuan Ditutup
Berdasarkan laporan dari Cointelegraph, pihak berwenang di Kota Ya’an, sebuah kota tingkat prefektur di bagian barat Provinsi Sichuan, telah memerintahkan operasi tambang Bitcoin setempat untuk ditutup guna dilakukannya pemeriksaan.
Dan yang terbaru, saat ini masih belum jelas kapan atau apakah para penambang akan memulai kembali operasi penambangan, sehingga ini bisa dianggap sebagai berita yang kurang baik bagi para penambang (miner) lain.
“Keputusan terbaru akan berdampak pada lahan pertambangan Bitcoin utama di Sichuan, yang merupakan produsen tenaga air terbesar di Tiongkok. Sichuan mengeluarkan dokumen yang memerintahkan perusahaan pembangkit listrik untuk segera berhenti memasok listrik ke operasi penambangan mata uang virtual,” kata Colin Wu, seorang blogger kripto asal Tiongkok, dilansir dari Cointelegraph, Jumat (18/6/2021).
Energi Terbarukan dari Air
Menurut Wu, dokumen tersebut mengidentifikasi 26 proyek pertambangan besar dan mengharuskan mereka untuk diperiksa dan ditutup.
Blogger tersebut pun menyarankan bahwa langkah terbaru sebagian besar akan mempengaruhi ladang pertambangan besar, di mana ada banyak pembangkit listrik tenaga air kecil dan menengah di Yunnan, Sichuan, dan mungkin sulit bagi mereka untuk mendapatkan pengawasan pemerintah. Namun, proyek skala besar akan ditutup dalam jangka pendek.
Padahal, belum lama ini dikabarkan juga, ada banyak penambang Bitcoin yang telah pindah ke Sichuan menyusul aksi keras pemerintah di provinsi lain, di mana mereka bisa mendapatkan keuntungan dari sejumlah besar energi terbarukan dari air.
Kabar akan pindahnya para miner ke luar Tiongkok dan permintaan pasar untuk penambangan dengan energi terbarukan kemungkinan akan benar-benar terwujud jika pemerintah masih bersikap keras terhadap bisnis tambang di negara itu.
Prospek keuntungan dan hash rate kemungkinan juga akan bisa diraih kembali jika kabar tersebut benar terjadi dan juga penambangan sudah mampu berjalan dengan baik lagi tanpa adanya intervensi serupa.
Apakah Bitcoin akan mati karena aksi pemerintah Tiongkok? Tentu saja tidak karena banyak sekali alternatif bagi penambang untuk tetap berjalan, sehingga ini hanya masalah waktu saja. Salam to the moon. [st]