Salah satu ajang yang paling ditunggu di kalangan komunitas Ethereum internasional akhirnya terlaksana untuk pertama kalinya. Diadakan di Hong Kong, ajang yang diinisiasi oleh Ethereum Hong Kong dan Singapura ini diberi lebel Ethereum SuperMeetup 2019 yang merupakan bagian dari acara Token2049. Teguh Harmanda, yang mewakili komunitas Ethereum Indonesia hadir di ajang itu.
Penempaatan kata “super” bukanlah tanpa alasan, sebab selain melibatkan pembicara dari berbagai negara, ajang yang diadakan pada tanggal 13-14 Maret 2019 ini juga menghadirkan Co-founder Ethereum, Vitalik Buterin.
Dihadiri tidak kurang dari 1.000 peserta, Ethereum SuperMeetup mengulas berbagai hal penting yang terjadi dalam ekosistem Ethereum. Vitalik Buterin sendiri memberikan berbagai wawasan penting yang akan terjadi di platform desentralisasi tersebut, khususnya apa yang akan terjadi di tahun 2019.
Beberapa negara yang turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Ethereum Singapura, Ethereum Taipei, Ethereum Korea Selatan, Ethereum Filipina, serta Ethereum Indonesia. Untuk Indonesia diwakili oleh Teguh Kurniawan Harmanda, CCO Tokorypto yang tidak lain juga merupakan Co-Founder Ethereum Meetup Indonesia.

CCO Tokocrypto. Foto: istimewa
“Perkembangan teknologi blockchain dan aset kripto dalam setahun terakhir sangat luar biasa. Ini ditandai dengan kehadiran regulasi dari Bappebti yang memastikan bahwa Bitcoin dan lain-lain disebut sebagai aset kripto, yang diperdagangkan di bursa berjangka komoditi Indonesia. Tujuannya agar tidak lagi menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, dan mendorong pertumbuhan yang lebih pesat lagi,” ujar Teguh Kurniawan Harmanda, CCO Tokocrypto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (18/3).
Tokocrypto, lanjutnya, hadir sebagai platform jual beli aset kripto yang terpercaya dan termurah, serta bertujuan selalu ingin mengedukasi tentang teknologi blockchain dan aset kripto kepada banyak orang di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Manda tersebut juga menjelaskan berbagai perkembangan teknologi blockchain di Indonesia, khususnya menyangkut regulasi yang telah dikeluarkan pemerintah pada Februari lalu.
Selain itu, Manda juga berbicara tentang ekosistem teknologi blockchain dan aset kripto yang berkembang pesat belakangan ini di Indonesia, baik lokal maupun asing yang masuk ke Indonesia. [jul]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.