Guna memperkuat literasi kripto warga Indonesia, Tokocrypto akan menggelar konferensi virtual, “TKO Summit 2021”. Acara ini dirancang sebagai panggung unjuk gigi “use case” kripto TKO. Blockchainmedia.id sebagai mitra media acara ini.
Tokocrypto sebagai salah satu pedagang aset kripto teregulasi di Indonesia menunjukkan komitmennya untuk selalu memberikan edukasi bagi masyarakat agar dapat memahami lebih jauh tentang aset kripto.
Setelah sukses mengadakan “Inblocks dan Indonesia Blockchain Week” pada tahun 2019 dan 2020, serta mengenalkan Decentralized Finance (DeFi) serta Binance Smart Chain pada awal tahun 2021, Tokocrypto akan menggelar TKO Summit 2021 pada 24 Juli 2021 mendatang.
Acara itu akan fokus pada pengenalan kripto TKO (utility token), proyek token lokal pertama di Indonesia dengan penggunaan di bidang CeFi dan DeFi, salah satunya adalah Non-Fungible Token (NFT).
Digelar secara virtual, acara akan menghadirkan proyek-proyek kripto, di antaranya Binance, CoinGecko, Kardiachain, KryptoGo, Tomochain dan masih banyak lagi.
“TKO Summit, merupakan wujud nyata Tokocrypto untuk lebih aktif dan agresif dalam menumbuhkan pemahaman lebih dalam tentang aset kripto dan blockchain. Ini yang kami sebut sebagai penguatan literasi kripto warga Indonesia. Acara ini guna menguatkan peran fungsi kripto TKO, yang telah diterbitkan kali pertama pada akhir Maret 2021 lewat program Binance Launcpad. Saat itu TKO berhasil menciptakan rekor baru dengan mengumpulkan 10,5 juta BNB (setara US$4,2,” kata Pang Xue Kai, CEO Tokocrypto.
Kai menambahkan, TKO Summit 2021 juga akan memperkenalkan dan mengulas lebih dalam tentang berbagai proyek inisiasi utilitas TKO seperti proyek inkubator dan crypto hub yang akan dibangun di beberapa wilayah di Indonesia.
Nilai Transaksi Berlipat Ganda
Indonesia termasuk negara dengan transaksi kripto yang sangat besar, mencerminkan apresiasi yang sangat luar biasa terhadap kelas aset baru itu.
Dalam konteks global, sudah satu dekade, aset kripto telah terbukti menjadi salah satu inovasi signifikan dan telah sepenuhnya mengubah cara kerja ekonomi keuangan di seluruh dunia.
Sudah lebih dari 10 tahun terlihat bagaimana aset kripto dan teknologi blockchain sebagai asasnya, berkembang pesat dan bagaimana teknologi ini berpengaruh besar dalam berbagai aspek.
Industri aset kripto di Asia menyumbang sejumlah besar pengguna kripto, perusahaan, penambang, pedagang, dan banyak lagi.
Peneliti blockchain-kripto Messari, Mira Christanto, menjelaskan bahwa Asia memiliki sejarah kediktatoran, depresiasi mata uang dan capital control. Kini semuanya siap untuk terdisrupsi.
Hal inilah yang memungkinkan Asia menjadi pasar kripto yang paling aktif. Di Indonesia sendiri, popularitas aset kripto meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan pada Mei 2021 terdapat lebih dari 6 juta masyarakat Indonesia yang menjadi investor aset kripto.
Volume transaksi aset kripto pun meningkat drastis. Pada akhir 2020, tercatat nilai transaksi aset kripto sebesar Rp64,9 triliun, di mana pada akhir April 2021 nilai transaksi aset kripto mencapai Rp 327 triliun. [red]