MicroStrategy, perusahaan teknologi informasi asal AS memastikan bahwa mereka memang benar membeli Bitcoin lagi, sebagaimana yang diterangkan dalam satu dokumen di website pemerintah AS belum lama ini. Sang CEO pun menerangkan bahwa mereka membeli 16.796 BTC (setara Rp2,7 triliun dengan kurs saat ini) sebagai tambahan pembelian pada Agustus 2020 lalu.
On September 14, 2020, MicroStrategy completed its acquisition of 16,796 additional bitcoins at an aggregate purchase price of $175 million. To date, we have purchased a total of 38,250 bitcoins at an aggregate purchase price of $425 million, inclusive of fees and expenses.
— Michael Saylor⚡️ (@michael_saylor) September 15, 2020
“Pada 14 September 2020, kami telah membeli Bitcoin tambahan sebanyak 16.796 BTC dengan nilai total mencapai US$175 juta. Jadi sekarang total Bitcoin yang kami miliki adalah 38.250 BTC,” kata Michael Saylor CEO MicroStrategy melalui Twitter.
Sebelumnya, pada Selasa, 11 Agustus 2020 lalu, MicroStrategy mengklaim telah membeli 21.454 Bitcoin senilai US$250 juta atau setara dengan Rp3,6 triliun.
“Investasi kami di Bitcoin adalah bagian dari strategi alokasi modal baru kami. Itu diharapkan memaksimalkan nilai jangka panjang bagi pemegang saham kami,” kata Michael J. Saylor CEO MicroStrategy, Selasa (11 Agustus 2020) dalam keterangan resminya di situs perusahaan.
Kata Saylor, investasi ini mencerminkan keyakinan perusahaannya bahwa Bitcoin sebagai aset kripto yang paling banyak diadopsi di dunia, adalah penyimpan nilai yang dapat diandalkan dan aset investasi yang menarik dengan potensi apresiasi jangka panjang yang lebih banyak daripada menyimpan uang tunai.
“MicroStrategy mengakui Bitcoin sebagai aset investasi sah yang bisa lebih unggul daripada uang tunai dan karenanya menjadikan Bitcoin sebagai strategi keuangan kami,” tegas Saylor kala itu. [red]