Raksasa perbankan Morgan Stanley mengungkap, laju adopsi Bitcoin (BTC) dan kripto perusahaan besar berjalan lamban. Kendati lembaga keuangan menawarkan produk terkait kripto, hal tersebut tidak disambut oleh permintaan konsumen seperti diharapkan.
Daily Hodl melaporkan, ahli strategi Morgan Stanley Sheena Shah dan Kinji Steinmetz menerbitkan laporan yang mengungkap data BTC. Laporan tersebut menyatakan jumlah BTC yang tidak bergerak selama enam bulan terakhir menembus rekor baru.
“Terjadi rekor baru bagi jumlah BTC yang tidak digunakan dalam transaksi apapun selama enam bulan terakhir, yakni mencapai 78 persen dari suplai beredar dan angka ini terus meningkat,” jelas Shah dan Steinmetz.
Mereka menambahkan, hal ini berarti investor yang membeli atau menerima BTC lebih dari enam bulan lalu menyimpan posisi mereka. Sebagian investor diperkirakan menunggu pemulihan harga.
Adopsi Bitcoin Perusahaan Melambat
Menurut para analis Morgan Stanley, 22 persen suplai BTC selebihnya dimiliki oleh investor jangka pendek atau entitas yang membeli BTC dalam kurun waktu enam bulan terakhir.
Shah dan Steinmetz menemukan, kelompok investor jangka pendek tersebut memiliki harga balik modal atau breakeven price pada bilangan US$22 ribu per BTC.
Melihat aktivitas perusahaan adopsi Bitcoin, para analis Morgan Stanley berkata permintaan produk keuangan kripto tidak setinggi yang diperkirakan kendati produk tersebut ditawarkan sebagai tanggapan terhadap permintaan dari konsumen.
Selama beberapa bulan terakhir, perusahaan keuangan tradisional mengumumkan produk kripto baru kepada para nasabah untuk memberikan akses terhadap perdagangan jual, beli atau simpan aset kripto.
“Para perusahaan itu menawarkan produk kripto atas permintaan nasabah. Tetapi berdasarkan arus uang masuk dan keluar dari produk exchange-traded dan tren volume perdagangan, permintaan tersebut tidak besar bila tidak disertai dengan volatilitas harga aset kripto,” jelas Shah dan Steinmetz.
Para analis tersebut turut mengutarakan BTC memiliki level support di harga US$18.100 yang berarti investor membeli BTC di bawah harga tersebut.
Kestabilan harga BTC di kisaran US$20 ribu disebut sebagai hal yang seharusnya disambut investor kripto menurut Mohamed El-Erian, Presiden Queen’s College, Universitas Cambridge.
Menurut El-Erian, BTC dan kripto mengalami kestabilan harga dibanding pasar saham sehingga membentuk landasan yang kuat bagi industri kripto. [ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.