Perusahaan Checkout.​com Asal Inggris Bergabung di Proyek Libra-Facebook

Perusahaan Checkout.com asal Inggris bergabung di proyek Libra yang dikomandoi oleh Facebook di Libra Association. Inilah keanggotaan terbaru di Libra setelah Shopify (Kanada) dan Heifer International.

Setelah Libra Association merevisi whitepaper proyek Libra pada beberapa pekan lalu, kian banyak perusahaan yang bergabung sebagi anggotanya guna menggenjot produk utama mereka, yakni blockchain dan aset kripto Libra.

“Kami membuat Libra untuk melengkapi mata uang fiat, bukan bersaing dengan mereka. Perhatian utama kami adalah potensi untuk ‘Libra Coin’ bernilai uang fiat (≋LBR). Maka, ke dalam Libra, kami memasukkan stablecoin mata uang tunggal, misalnya LibraUSD (≋USD), LibraEUR atau UREUR, LibraGBP (≋GBP), LibraSGD (≋SGD). Ini akan memudahkan setiap orang dan entitas bisnis mengakses nilai uang fiat-nya masing-masing melalui Libra,” sebut Libra Association dalam whitepaper terbarunya.

Pertambahan anggota itu juga tak lama berselang setelah Facebook membeli saham perusahaan telekomunikasi raksasa asal India, Jio Platforms pada Selasa, 21 April lalu.

CEO Checkout.com mengatakan, bahwa perusahaan telah bergabung dengan Libra Association karena proyek mata uang digital Libra dapat membuka akses keuangan kepada miliaran orang yang tidak memiliki rekening bank.

“Prinsip-prinsip Libra sejalan dengan misi Checkout.com untuk mengubah cara bisnis berinteraksi dengan layanan keuangan menjadi lebih baik,” katanya seperti dilansir dari Cointelegraph, Selasa, 28 April 2020.

Sebelumnya pada pada Oktober 2019, Visa, eBay, Stripe dan Mastercard meninggalkan proyek itu di tengah meningkatnya masalah regulasi.

CEO Mastercard Ajay Banga kala itu berpendapat, bahwa perusahaan memutuskan untuk meninggalkan proyek Libra, karena anggota kunci perusahaan menolak untuk berkomitmen untuk “tidak melakukan apa pun yang tidak sepenuhnya sesuai dengan hukum setempat.

Namun, selang beberapa bulan setelah itu, Mark Zuckerberg sudah menegaskan bahwa proyek Libra memang ditunda sampai waktu yang belum bisa dipastikan, sembari menantikan lampu hijau dari pemerintah Amerika Seriakat. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait