IKLAN

Perusahaan Ini Bakal Gunakan Gas Alam untuk Tambang Bitcoin

Penambangan Bitcoin kini jauh lebih kompleks dibanding masa awal kemunculannya. Jika sebelumnya cukup dengan komputer biasa, kini dibutuhkan perangkat khusus seperti ASIC yang menyedot energi dalam jumlah besar. Hal ini membuat industri mining dikuasai oleh pemain besar yang punya akses ke energi murah dan efisien.

Kabar terbaru datang dari perusahaan migas yang berencana memanfaatkan gas alam untuk operasional Bitcoin mining. Langkah ini dianggap lebih efisien dan menjadi strategi adaptif di tengah lonjakan harga BTC, sekaligus membuka peluang baru di persimpangan sektor energi dan aset digital.

Union Jack Oil Manfaatkan Gas Alam untuk Bitcoin Mining

Union Jack Oil, perusahaan migas asal Inggris dan AS, mengumumkan rencana memanfaatkan gas alam dari ladang West Newton untuk menambang Bitcoin. Dalam pengumuman resmi pada Kamis (07/08/2025), mereka menyebut telah menandatangani Letter of Intent (LOI) bersama Reabold Resources dan 360 Energy asal Texas.

BACA JUGA  Robert Kiyosaki Tukar Perak dan Emas ke Bitcoin

Proyek ini diawali dengan studi kelayakan oleh Rathlin Energy untuk mengubah gas menjadi listrik. Sumber daya tersebut akan digunakan untuk Bitcoin mining menggunakan teknologi In-Field Computing (IFC) milik 360 Energy, yang dirancang khusus untuk memanfaatkan gas terbuang menjadi energi bagi pusat data modular.

Tahap awal akan difokuskan pada sumur WNA-2 di West Newton A. Jika berhasil, skema ini akan diperluas ke area lain dalam blok yang sama sebagai strategi menghasilkan arus kas sebelum pengembangan gas secara penuh.

David Bramhill, Executive Chairman Union Jack Oil, menyambut positif langkah ini. Ia menyebut bahwa meskipun sempat terhambat oleh regulasi dan perizinan, pendekatan seperti ini bisa menjadi “cara berpikir yang outside the box” yang dibutuhkan oleh para pengembang energi saat ini.

“Kami meyakini bahwa konsep yang diusulkan untuk memproduksi Bitcoin melalui operasi penambangan ini bersifat inovatif, menawarkan potensi imbal hasil yang berkelanjutan, dan jika berhasil, dapat mengarah pada penerapan strategi treasury Bitcoin yang baru oleh perusahaan,” ujar Bramhill.

BACA JUGA  Kaspersky: Korea Utara Curi Aset Kripto Lewat Aplikasi Telegram

Efisiensi Energi Jadi Fokus Baru dalam Industri Mining

Langkah Union Jack Oil memanfaatkan energi efisien bukan yang pertama. Bhutan lebih dulu menambang Bitcoin dengan energi hidroelektrik, memaksimalkan sumber daya terbarukan dan kini menjadi salah satu pemegang BTC terbesar di dunia.

Prancis Mau Menambang Bitcoin Pakai Energi Nuklir

Tak hanya tenaga air dan gas alam, gagasan menambang Bitcoin dengan energi nuklir juga sempat mencuat. Di Prancis, anggota parlemen pernah membahas potensi nuklir sebagai salah satu sumber energi berkelanjutan yang dapat digunakan untuk Bitcoin mining

Fenomena ini menandai pergeseran dalam industri kripto, di mana Bitcoin tak lagi sekadar diburu lewat pembelian, tetapi juga melalui pemanfaatan energi yang efisien dalam proses mining. Pendekatan ini sekaligus memperkuat keberlangsungan ekosistem secara menyeluruh. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait