IKLAN
Banner IUX

Perusahaan Ini Kucurkan Rp4,6 Triliun demi Borong Solana (SOL)

Banner IUX

Solana (SOL) kini tidak lagi hanya dipandang sebagai instrumen spekulasi. Jaringan ini telah berevolusi menjadi salah satu fondasi penting dalam pembangunan infrastruktur keuangan modern.

Di tengah momentum tersebut, kabar besar datang dari Eropa dan Uni Emirat Arab (UEA). Didukung oleh nama-nama besar Wall Street, kedua kawasan ini tengah menyiapkan langkah ambisius untuk memperkuat masa depan ekosistem Solana.

Brera Holdings Bertransformasi Jadi Solmate

Brera Holdings PLC pada Kamis (18/09/2025) mengumumkan rencana transformasinya menjadi Solmate, perusahaan investasi Solana. Langkah ini didukung pendanaan senilai US$300 juta atau sekitar Rp4,6 triliun melalui skema private investment in public equity (PIPE).

Pendanaan dipimpin oleh Pulsar Group, firma asal UEA yang berfokus pada blockchain dan teknologi disruptif, dengan dukungan tambahan dari ARK Invest, RockawayX, hingga Solana Foundation. 

BACA JUGA:  NFT Moonbirds Melejit 124 Persen dalam Sebulan

Dengan komposisi investor kelas berat ini, Solmate tidak hanya menargetkan akumulasi dan staking SOL, tetapi juga pembangunan infrastruktur nyata untuk memperkuat ekosistem Solana di kawasan Timur Tengah.

Di pucuk pimpinan, Marco Santori—mantan Chief Legal Officer Kraken—ditunjuk sebagai CEO. Santori dikenal luas sebagai pionir perusahaan investasi aset digital dengan pengalaman yang cukup panjang di industri kripto. 

Sementara itu, jajaran dewan akan diperkuat oleh ekonom terkemuka Dr. Arthur Laffer serta CEO RockawayX, Viktor Fischer, yang sejak awal percaya pada potensi Solana. Bahkan, Solana Foundation mendapat hak untuk menambahkan dua kursi tambahan di dewan direksi.

Solana Bikin Candu, Dua Institusi Beli SOL Ratusan Juta Dolar

Ambisi Membangun Pusat Solana di UEA

Langkah Solmate tidak berhenti pada akumulasi. Perusahaan ini berambisi menjadikan UEA sebagai “ibu kota Solana” dengan membangun infrastruktur validator di Abu Dhabi. Strategi tersebut bukan simbolis, melainkan peluang investor untuk mengakses yield dari Solana.

BACA JUGA:  Inilah 13 Perusahaan dengan Kepemilikan Solana (SOL) Terbesar

Solana dikenal sebagai salah satu blockchain tercepat, mampu memproses banyak transaksi dibanding jaringan lainnya. Dengan sifatnya yang alami menghasilkan imbal hasil (natively yield-generating), Solana semakin diminati institusi karena mampu memberikan pendapatan organik melalui staking.

“Solmate bukan sekadar perusahaan investasi. Kami menjalankan strategi berbeda dengan membangun infrastruktur kripto di UEA. Para pemangku kepentingan memiliki keyakinan jangka panjang pada Solana, baik di masa bull maupun bear market,” jelas CEO Solmate, Marco Santori.

Lebih jauh, strategi Solmate mencerminkan tren baru, di mana perusahaan tidak hanya menyimpan aset digital, tetapi juga membangun infrastruktur pendukung. Pendekatan ini bukan hanya membuka peluang imbal hasil yang stabil, melainkan memperkuat posisinya.

SOL Makin Dilirik, Institusi Terus Tambah Porsi

Brera hanyalah salah satu institusi yang gencar mengakumulasi Solana. Berdasarkan data dari Strategic Solana Reserve, Brera saat ini menempati posisi kelima terbesar sebagai pemegang SOL institusional, tepat berada di bawah Upexi. 

BACA JUGA:  Altcoin ETH dan SOL Rontok Menanti Waller, Presale XYZ Menanti Investor Baru
Peringkat Perusahaan dengan Kepemilikan SOL Terbesar - Strategic Solana Reserve
Peringkat Perusahaan dengan Kepemilikan SOL Terbesar – Strategic Solana Reserve

Hingga saat ini, tercatat ada sekitar 17 perusahaan investasi SOL yang merilis data kepemilikan Solana ke publik. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah seiring meningkatnya minat institusi terhadap SOL, baik karena performa jaringannya maupun potensi yield dari staking.

Dengan semakin banyaknya institusi yang masuk, SOL mulai dipandang sebagai instrumen jangka panjang yang mampu memberikan nilai tambah, baik dari sisi pertumbuhan harga maupun kontribusi terhadap infrastruktur blockchain global. [dp]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait