Mega Matrix Inc. (MPU), perusahaan holding berbasis di Singapura, resmi mengumumkan pembelian altcoin Ethena (ENA) senilai US$3 juta, setara Rpp49,2 miliar, sebagai bagian dari strategi treasuri terbaru mereka.
Perusahaan menegaskan langkah tersebut menjadi awal dari strategi Stablecoin Governance Token Treasury Reserve Strategy, yang berfokus pada akumulasi token tata kelola (governance token) yang berbasis stablecoin.
Langkah ini ditempuh dengan membeli sekitar 3,86 juta altcoin ENA selama periode dua minggu, dengan harga rata-rata US$0,7117, termasuk biaya transaksi.
Mega Matrix menilai kepemilikan token tata kelola akan memberikan posisi strategis di ekosistem stablecoin, khususnya pada protokol USDe, yang tengah mencatat pertumbuhan pesat di pasar aset digital.
“USDe telah membuktikan keberlanjutannya, menghasilkan pendapatan US$100 juta dalam 250 hari dan memperluas sirkulasi hingga US$10 miliar hanya dalam 500 hari. Tidak ada stablecoin yang tumbuh lebih cepat. Itulah sebabnya ENA menjadi inti dari strategi perbendaharaan kami,” ujar Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Pasar Global di MPU, Colin Butler, dalam siaran pers.
Strategi DAT dan Langkah Mega Matrix
Perusahaan menyebut strategi ini sebagai Digital Asset Treasury (Strategi DAT) yang dirancang untuk memperluas cadangan perusahaan melalui kepemilikan token tata kelola berbasis stablecoin.
Mega Matrix merencanakan pembelian ENA tambahan secara bertahap setiap minggu, dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan volatilitas harga.
Sejalan dengan langkah tersebut, Mega Matrix juga telah mengajukan universal shelf registration senilai US$2 miliar ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Fasilitas ini memungkinkan perusahaan menggalang dana secara fleksibel untuk mendukung rencana investasi jangka panjang, termasuk memperbesar kepemilikan altcoin ENA sebagai bagian dari portofolio treasuri.
Pembelian ENA ini menandai pergeseran fokus perusahaan yang sebelumnya lebih menaruh perhatian pada aset kripto arus utama seperti Bitcoin atau Ethereum.
Dengan beralih ke governance token, Mega Matrix berharap dapat memanfaatkan potensi pendapatan tambahan dari keterlibatan dalam mekanisme tata kelola protokol serta menempatkan diri sebagai pemain awal di sektor stablecoin governance.
Potensi dan Risiko Strategi
Keputusan Mega Matrix tidak lepas dari risiko. Sebagian besar pasokan altcoin ENA saat ini masih dalam periode penguncian (vesting schedule) dan baru akan dilepas secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan.
Kondisi ini berpotensi menambah tekanan pasokan di masa mendatang. Selain itu, strategi akumulasi token mingguan yang direncanakan tetap sangat bergantung pada kondisi pasar kripto yang dikenal volatil.
Dari sisi regulasi, stablecoin dan governance token semakin mendapat sorotan otoritas di berbagai yurisdiksi. Perubahan kebijakan terkait anti pencucian uang, perlindungan konsumen, maupun tata kelola keuangan global dapat berpengaruh terhadap keberlanjutan strategi Mega Matrix.
Kendati demikian, perusahaan menyatakan tetap yakin bahwa sektor stablecoin governance akan memainkan peran penting dalam perkembangan keuangan digital.
Dengan pembelian perdana senilai US$3 juta, Mega Matrix kini menegaskan posisinya sebagai salah satu perusahaan yang secara terbuka mengintegrasikan aset kripto non-tradisional ke dalam strategi keuangan korporasi.
Langkah ini juga dipandang sebagai sinyal bahwa stablecoin governance token mulai dilihat sebagai alternatif serius dalam pengelolaan cadangan perusahaan, di tengah meningkatnya persaingan dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.