Salah satu perusahaan investasi ternama AS, Rockefeller, telah mengungkapkan pandangan bullish terhadap Bitcoin (BTC).
Di tengah bearish pasar kripto, pandangan optimistis terhadap aset kripto dalam jangka panjang, kian meningkat dari para pegiat bisnis dan pengamat.
Harga BTC yang telah merosot lebih dari 60 persen dari harga puncaknya (ATH), banyak dianggap sebagai harga diskon karena prospek ke depannya terlihat akan meroket lagi.
Bahkan, beberapa pengamat telah mewajarkan kondisi crash saat ini, sebagai upaya “bersih-bersih” token yang tidak bernilai.
Perusahaan Investasi Ini Bullish Terhadap BTC
Berdasarkan laporan Finbold, Ketua dari perusahaan investasi Rockefeller, Ruchir Sharma, telah mengungkapkan pandangan bullish terhadap aset kripto utama.
Menurutnya, Bitcoin telah mengendalikan bearish pasar kripto saat ini, sehingga masa depannya kian terlihat cerah.
Ia pun menggarisbawahi bahwa, Bitcoin akan dapat kembali kuat, namun pasar perlu menyingkirkan aset lemah sebelum memulai kembali kenaikan.
Sharma pun mengungkapkan bahwa kebijakan bank sentral AS, the Fed, telah merugikan BTC dan pasar kripto secara umum. Tetapi, ini masih terlihat sebagai suatu hal yang umum untuk pertumbuhan jangka panjang.
Ia juga mengakui bahwa, kejatuhan pasar saat ini benar-benar seperti gelembung yang pecah, tetapi BTC akan menonjol sedari itu.
“Kami membutuhkan kelebihan untuk disingkirkan agar kami dapat melihat kemunculan Bitcoin dan cryptocurrency sebagai aset tetap. Tapi sekarang terjebak dalam mania spekulatif ini… Ini hanya masalah waktu,” ujar Sharma.
Seperti di Era Dot Com
Selain itu, Sharma juga telah membandingkan pergerakan pasar kripto saat ini dengan era gelembung dot com, yang berakhir dengan kebangkitan sang raksasa teknologi, Amazon. Ini kemungkinan akan serupa dengan BTC, setelah menyingkirkan beberapa aset kripto, atau token yang tidak bernilai.
Terlebih, ia juga mengatakan bahwa Bitcoin memiliki peluang untuk hadir sebagai mata uang global utama, menjadi alternatif dari dominasi dolar AS di dunia.
Sharma pun menegaskan bahwa, investor perlu melihat enam bulan ke depan sejak saat ini, yang akan penting bagi prospek kripto utama ini dalam menyikapi setiap kebijakan moneter dari Pemerintah AS.
Terkait harga BTC, Sharma pun melihat nilainya akan turun lebih rendah lagi sebelum kembali naik dan meroket. [st]