Perusahaan Kripto Ini Gelontorkan Rp5,5 Triliun untuk Borong Bitcoin

Gelombang adopsi Bitcoin oleh institusi terus berlanjut, kali ini datang dari Eropa. Perusahaan kripto asal Paris, The Blockchain Group, mengumumkan rencana untuk mengumpulkan dana sebesar €300 juta atau sekitar Rp5,5 triliun pada Senin, 9 Juni, guna memperluas cadangan Bitcoin mereka.

Perusahaan yang mengklaim diri sebagai Bitcoin treasury company pertama di Eropa ini telah memiliki 1.471 BTC senilai lebih dari US$154 juta, termasuk pembelian terbaru senilai US$68 juta yang dilakukan sepekan lalu.

Namun yang menarik, penggalangan dana ini akan dilakukan secara bertahap dengan menggandeng manajer aset ternama, serta menggunakan model penggalangan yang umum dipakai di AS.

“Kami mengumumkan penandatanganan perjanjian peningkatan modal siaga, dengan harga pasar, bersama TOBAM, dengan struktur yang mirip dengan program At The Market (ATM) di Amerika Serikat,” sebagaimana tercantum pada pengumuman resminya.

Pengumuman Pembelian Bitcoin - The Blockchain Group
Pengumuman Pembelian Bitcoin – The Blockchain Group

Dalam skema ini, saham akan dijual berdasarkan harga pasar, mengikuti batasan volume perdagangan harian yang telah ditentukan sebelumnya. Strategi ini memungkinkan fleksibilitas dalam mengakumulasi Bitcoin tanpa menimbulkan tekanan yang besar di pasar.

Gelombang Adopsi Bitcoin oleh Institusi Kian Menguat

Langkah The Blockchain Group bukanlah fenomena yang baru. Perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia kini aktif mencari cara efektif untuk menambah eksposur mereka terhadap Bitcoin. 

Strategy, yang saat ini dipimpin oleh Michael Saylor sebagai CEO, baru saja menaikkan target penggalangan dana dari US$250 juta menjadi hampir US$1 miliar demi pembelian Bitcoin tambahan. 

Demi Borong Bitcoin, Strategy Siapkan Rp16 Triliun dari Jualan Saham

Langkah yang diambil Strategy menjadi contoh inspiratif bagi berbagai perusahaan lain untuk mengadopsi Bitcoin, tidak hanya melalui dana internal, tetapi juga lewat pasar modal.

Fenomena ini menunjukkan pergeseran paradigma, di mana korporasi tak lagi hanya fokus pada saham dan obligasi sebagai penyimpan nilai, melainkan mulai melirik aset digital sebagai bagian dari diversifikasi portofolio.

Efek Domino Kini Terasa Sampai Asia

Tak hanya Eropa dan Amerika, gelombang akumulasi Bitcoin juga telah menyentuh Asia. Dari Indonesia, DigiAsia Bios tengah bersiap meluncurkan rencana pembelian Bitcoin senilai US$100 juta.

Sementara itu, di Korea Selatan, perusahaan bernama K-Wave Media juga turut mengumumkan investasi yang cukup fanstastis, yang bernilai Rp8,25 triliun untuk mengakumulasi Bitcoin.

K Wave Media Bikin Gebrakan, Siap Borong Rp8,25 Triliun Bitcoin

Tren ini menjadi sinyal kuat dan jelas bahwa adopsi Bitcoin oleh institusi bukan sekadar tren sesaat biasa, melainkan sebuah gerakan besar yang sedang membentuk ulang peta keuangan dunia. 

Efek domino yang terjadi saat ini diyakini akan terus berlanjut tanpa henti, membuka jalan lebar bagi semakin banyak perusahaan besar untuk mengikuti jejak serupa dalam waktu dekat. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait