Hasil survei yang diterbitkan belum lama ini oleh Bitwise, mengungkap jumlah perusahaan penasihat keuangan asal Amerika Serikat yang memborong Bitcoin melonjak 50 persen antara tahun 2019 dan 2020.
Bitwise mensurvei hampir seribu perusahaan penasihat keuangan dan menemukan beberapa indikator yang menunjukkan industri penasihat keuangan lebih berminat terhadap aset kripto itu pada tahun 2020 dibanding tahun 2019.
“Adopsi dan minat bertumbuh, survei ini menegaskan jumlah penasihat yang membeli bisa berlipat ganda dalam setahun ke depan,” jelas Hougan dari Bitwise.
Menurut Bitwise, ada peningkatan 50 persen dalam jumlah penasihat yang membeli kripto. Angka ini bertumbuh dari 6,3 persen menjadi 9,4 persen di tahun 2020.
Selain itu, 17 persen penasihat keuangan mempertimbangkan untuk membeli kripto pertama kalinya tahun ini.
Di antaranya, 2 persen pasti membeli kripto tahun ini, sedangkan 15 persen mungkin akan melakukannya.
Bila 17 persen melakukannya, Bitwise mengklaim hal ini akan menggandakan jumlah penasihat yang memborong kripto, sehingga adopsi mencakup satu diantara lima penasihat.
Ketika ditanya apa motivasi utamanya, 54 responden survei berkata mengincar imbal hasil. Menurut Bitwise, hasil ini sesuai dengan hasil survei tahun lalu.
Sebagai perbandingan, perlindungan terhadap inflasi adalah tanggapan yang mengalami peningkatan persentase paling besar antara 2020 dan 2019. Tahun 2020, perlindungan inflasi diprioritaskan oleh 25 persen penasihat dibanding 9 persen tahun lalu.
Survei juga memperlihatkan 81 persen penasihat ditanya soal kripto oleh kelian mereka. Poin ini meningkat 76 persen dari tahun 2019.
Penasihat keuangan juga semakin optimis soal harga Bitcoin. Menurut survei, 15 persen responden memrediksi harga Bitcoin akan melampaui US$100 ribu dalam lima tahun. Di tahun 2019, hanya 4 persen penasihat keuangan yang optimis.
Selain itu, persentase penasihat keuangan yang menduga harga Bitcoin akan menjadi nol berkurang dari 8 persen menjadi 4 persen. [decrypt.co/ed]