Perusahaan pendukung Bitcoin, Galaxy Digital, telah mengumumkan kerugian yang diderita di sepanjang kuartal kedua 2022, merugi lebih dari US$500 juta.
Bearish pasar kripto yang masih membayangi telah mencetak kerugian bagi banyak investor, bahkan kebangkrutan bagi beberapa perusahaan yang bergerak di industri kripto.
Harga Bitcoin (BTC) telah terperosok lebih dari 60 persen dari level tertinggi sepanjang masa (ATH), yang menendang banyak orang dari pasar. Ini diikuti oleh mayoritas altcoin, membawa pasar kripto ke kondisi musim dingin, atau biasa disebut sebagai crypto winter.
Perusahaan Pendukung Bitcoin yang Merugi
Berdasarkan laporan Decrypt, Galaxy Digital telah merilis laporan pendapatan untuk kuartal kedua tahun ini, di mana perusahaan pendukung Bitcoin ini telah membukukan kerugian sebesar US$554,7 juta.
Namun, perusahaan mengatakan bahwa kerugian masih sekadar di atas kertas, alias belum terealisasikan, yang terjadi karena investasi di aset kripto yang belum dijual.
Perusahaan yang didirikan oleh milyarder Mike Novogratz ini mengklaim masih memiliki porsi likuiditas yang kuat, sebesar US$1,5 milyar. Sehingga, kerugian di atas kertas tersebut masih jauh untuk membuat perusahaan kehabisan kekuatan.
Meski begitu, perusahaan telah mengalami kenaikan kerugian lebih dari 100 persen dibandingkan kuartal kedua tahun 2021, yang hanya di US$182,9 juta.
“Saya bangga dengan kinerja Galaxy [Digital] yang lebih baik selama pasar yang menantang dan lingkungan ekonomi makro. Manajemen risiko yang hati-hati, bersama dengan komitmen kami untuk menerapkan standar kredit, memungkinkan kami untuk mempertahankan likuiditas lebih dari US$1,5 milyar, termasuk lebih dari US$1 milyar dalam bentuk tunai,” ujar Novogratz.
Lanjut dikatakan, ia meyakini perusahaan masih dalam posisi yang kuat untuk melewati badai volatilitas yang ada di pasar kripto dan memanfaatkan peluang strategis guna menumbuhkan perusahaan.
Meski perusahaannya merugi, Novogratz tetap percaya bahwa pasar kripto pada akhirnya akan bangkit, sembari meyakini bahwa BTC saat ini sudah mencapai titik terendah.
Menariknya, ia melihat bahwa resesi akan segera datang karena AS tidak akan sanggup melawan tingkat inflasi yang terlampau tinggi, sehingga berpotensi menjadi titik balik dari Bitcoin dan aset kripto utama. Mari kita saksikan. [st]