Recruit, sebuah perusahaan layanan informasi lowongan kerja yang berbasis di Jepang, telah berinvestasi di Beam Development Limited, startup blockchain yang mengembangkan kripto privasi Beam.
Menurut siaran pers pada 18 Februari, Recruit telah berinvestasi di startup blockchain yang berbasis di Israel tersebut. Investasi itu dilakukan melalui dana senilai US$25 juta milik RSP Blockchain Tech Fund. Perusahaan dana ini fokus berinvestasi dan mengakuisisi saham di beragam perusahaan blockchain dan kripto.
Beam merupakan proyek kripto yang fokus kepada privasi dan mengamankan transaksi dengan cara memverifikasi data transaksi melalui pihak ketiga yang terpilih. Siaran pers dari Recruit menyatakan, mereka berinvestasi ke token Beam, sebab kripto ini mencegah penyingkapan data transaksi ke pihak ketiga dan melindungi informasi transaksi pengguna.
Recruit menekankan, pihaknya mengakui dampak revolusioner teknologi blockchain demi memfasilitasi inovasi sambil mempertahankan data rahasia. Tetapi, Recruit juga memahami pentingnya peraturan pemerintah yang tepat untuk memastikan teknologi baru ini tidak disalahgunakan.
Beam memastikan investasi baru tersebut melalui Twitter, dan menyatakan, investasi itu terjadi sebelum peluncuran mainnet Beam bulan lalu. Beam mengatakan, investasi dari Recruit membantu Beam memenuhi misinya di Jepang untuk membangun kripto “konfidensial” yang taat hukum berskalabilitas tinggi.
Didirikan pada tahun 1960, Recruit adalah perusahaan layanan informasi dan iklan lowongan kerja yang beroperasi secara internasional. Perusahaan ini mengakuisisi Indeed.com, portal pencarian lowongan kerja pada tahun 2012, dan Glassdoor, situs pencarian lowongan kerja pada 2018. Tahun lalu, Glassdoor merilis laporan yang menyatakan lowongan kerja di industri blockchain meningkat sebesar 300 persen.
Menurut informasi dari situsnya, Recruit juga berinvestasi di empat startup blockchain lain selain Beam. Keempat startup tersebut adalah Shift Payments, penyedia kartu debit kripto, ShoCard yang mengerjakan identitas berbasis blockchain, Veem, penyedia pembayaran dengan blockchain, dan bursa Bitcoin BitFlyer di Jepang.
Beam mulai beroperasi sejak Januari silam dan menjadi salah satu kripto pertama yang berbasis Mimblewimble, sebuah protokol yang merahasiakan transaksi dan mengurangi ukuran blockchain secara keseluruhan. Namun, sejak diluncurkan, proyek tersebut menghadapi sejumlah kendala teknis. Terbaru, jaringan Beam sempat terhenti di blok 25709 sebelum beroperasi kembali.
Baru-baru ini Beam mengumumkan rencananya untuk membuat jaringan Lightning Network (LN) yang kompatibel dengan Mimblewimble demi meningkatkan kinerja kripto tersebut di lingkungan komersial, di mana pembayaran membutuhkan waktu konfirmasi yang cepat. Kendati whitepaper Beam menyatakan kapasitas transaksi kripto itu tiga kali lebih cepat dibanding Bitcoin, tetap belum menyaingi kapasitas transaksi pemroses pembayaran tradisional saat ini.
Saat ini, Beam diperdagangkan pada harga US$1,26 dan telah meningkat 4,5 persen dalam satu hari terakhir menurut data dari Coinmarketcap. Kapitalisasi pasar Beam bernilai US$7,8 juta, sementara volume perdagangan hariannya mencapai US$7 juta. [cointelegraph.com/ed]